Buka Audit Mutu Internal, Rektor UMI: AMI Indikator Penting Akreditasi

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Audit Mutu Internal (AMI). Acara pembukaan AMI berlangsung di ruang rapat lantai 6 Menara UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Senin (14/7/2025).

Acara yang dibuka langsung oleh Rektor UMI Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH, MH, ini dihadiri oleh Jajaran Wakil Rektor (WR), Dekan, Direktur Pascasarjana, Kepala Perpusatakaan, serta Ketua LPM UMI.

Kegiatan yang masuk dalam rangkaian Bulan Audit Mutu Internal UMI ini mengangkat tema ‘Bulan Mutu UMI: Bersama Wujudkan Kampus Berdaya Saing Global’.

Dalam kesempatan itu, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UMI Ir. H. Syamsuddin Yani, MT, PhD, IPM, ASEAN Eng, mengungkapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) terdiri dari tiga pilar penting yang harus senantiasa diperhatikan oleh perguruan tinggi.

“Yang pertama adalah sistem penjaminan mutu internal yang kedua adalah sistem penjaminan mutu eksternal dan yang ketiga adalah pangkalan data pendidikan. Inilah tiga pilar yang betul-betul perlu menjadi perhatian perguruan tinggi di dalam mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal,” jelasnya.

“Artinya apa kalau implementasi sistem penjaminan mutu internal ini tidak berjalan maka tentunya kita tidak bisa berharap bahwa perguruan tinggi dan program studi itu bisa terakreditasi,” sambungnya.

Selama audit mutu internal, tim asesor AMI akan melakukan pertama Audit Kecukupan atau Audit Dokumen, dimana membutuhkan klarifikasi lebih setelah itu baru dilanjutkan dengan Audit lapangan. Proses ini berjalan sangat panjang.

“Audit untuk profesi dan diploma serta sarjana dibagi menjadi 4 batch setiap batch itu berlangsung 3 hari, setelah itu baru dilanjutkan untuk program pascasarjana. Kami menurunkan auditor sebnyak 75 auditor,” jelasnya.

Rektor UMI Prof. Dr. H. Hambali Thalib, MH, menegaskan bahwa audit mutur internal ini sangatlah penting terutama dalam menunjang akreditasi. Dengan demikian, dukungan dari semua pihak sangatlah dibutuhkan.

“Ini membutuhkan sebuah kerjasama yang baik. LPM sebagai lembaga yang diamanahkan oleh pimpinan untuk melaksanakan tugas fungsi koordinasi penjaminan mutu itu tidak mungkin berjalan tanpa dukungan partisipasi dari pimpinan fakultas dan jajara. Karena bukan hanya pada persoalan penataan administrasi tapi banyak hal-hal yang hampir setiap saat terjadi perubahan regulasi,” terangnya.

Prof Hambali juga berharap, tim auditor yang telah diberi kepercayaan untuk melakukan tugasnya secara professional dan menjunjung tinggi objektivitas

“Begitu juga para auditor-auditor ini ya saya kira sudah dilatih mereka bukan hanya menguasai materinya tapi juga mengecek bagaimana membangun kemitraan, hingga tata krama yang lain sebagaianya. Sehingga sebagai tim auditor harus bisa melihat kondisi objektif yang ada di lapangan,” tegasnya.

Setiap tim peserta (auditor) diterjunkan langsung untuk melakukan proses audit lapangan sesuai standar operasional audit mutu internal berbasis siklus SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal). (*)

SHARE ON