Catatan Perjalanan Wakil Rektor V UMI Hadiri QS Summit Asia Pasific 2023 (2)

Author Website UMI

/

Malaysia, umi.ac.id – QS Higher Education Summit Asia Pasific pada hari kedua menampilkan sebanyak 17 orang pakar dan praktisi global serta perguruan tinggi QS Ranking Asia dan Pasifik. Sebanyak 134 perguruan tinggi QS Ranking dan perguruan tinggi yang mempersiapkan memperoleh peringkat versi QS menghadiri pertemuan yang diselenggarakan di Kuala Lumpur Covention Center (KLCC).

Delegasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) diwakili Prof.Dr.Ir.Muhammad Hattah Fattah, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Promosi dan Dr.Ir.Syamsuddin Yani, Ketua Lembaga Penjamin Mutu sebagai bagian dari rencana strategis menjadi 30 perguruan tinggi swasta terbaik di ASEAN pada tahun 2026. UMI mendapatkan undangan khusus dari Panitia Penyelenggara QS Summit Asia Pasific 2023.

Urgensi peringkat QS Ranking yang sering menjadi pertanyaan kalangan perguruan tinggi di Indoesia telah disampaikan sejumlah pakar seperti Prof. Nigel Healey (Vice President Global and Community Engagement University of Limerick), Prof. Joshua Mok (Vice President at Lingnan University), dan Mock Yi Jun (Co-founder and President at Advisory Singapore) yang menyampaikan bahwa sasaran QS Ranking adalah peningkatan kualitas pendidikan, aksesibilitas pada jejaring global, kompetensi dan reputasi alumni, serta kepercayaan stakeholers dan lapangan kerja secara berkelanjutan.

Para pakar menyepakati perolehan peringkat bukan sasaran utama tetapi perolehan peringkat sebagai konsekwensi dari penyelenggaraan pendidikan dan riset secara berkualitas serta keberhasilan pengembangan koloborasi dengan pemerintah, industri, dan komunitas secara konsisten dan berkesinambungan.

Prof. Aaron Thean dari National University of Singapore (NUS) menjelaskan NUS Lifelong Leaners mempersiapkan lulusan mengakses keterampilan yang relevan dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) sehingga lulusan kompetitif pada pasar kerja nasional dan global.

NUS telah mengembangkan Platform Penelitian Interdisipliner yang mengakomodasi berbagai ragam penelitian dan bidang ilmu dengan outcome mewujudkan Singapore menjadi negara terkemuka (smart nation) pada tataran global.

Singapura mengembangkan penelitian terintegrasi diantaranya melalui tema Keberlanjutan dan Solusi Perkotaan yang dilakukan secara terintegrasi melalui Inovasi Kesehatan. Tema Keberlanjutan dan Solusi Perkotaan menghasilkan solusi terbaru dalam memitigasi dampak perubahan iklim dan tantangan pengembangan perkotaan untuk menjadi layak huni lintas generasi.

Inovasi Kesehatan menjadi bagian integral dari Keberlanjutan dan Solusi Perkotaan dilakukan melalui pengembangan inovasi menggunakan berbagai perangkat dan fasilitas pengobatan bio-medis dan translasi serta peningkatan kesejahteraan dan pengendalian penuan.

Penelitian menggunakan peralatan modern Artificial Intelligent (AI) dan robotik yang dikombinasikan pendekatan main stream dengan dukungan penerapan teknologi. Penelitian perkotaan dilakukan melalui pendekatan sistemik yang dibangun pada kompleksitas sains dan keterbukaan berkolaborasi dengan para ahli dan pihak yang berkompoten.

Promosi kesehatan bertujuan mendorong realisasi populasi manusia berumur panjang, sehat, dan terarah, mendorong ikatan antar generasi serta mendukung kelayakan hidup komunitas pada berbagai jenjang usia. Implementasi hasil penelitian pada tingkat masyarakat atau lapang dilakukan secara terintegrasi melalui pelibatan praktisi, akademisi, pemerintah dan swasta, mahasiswa, dan peneliti.

Proses penelitian dan tahapan implementasinya di Indonesia dikenal sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat atau hilirisasi. Kegiatan penelitian di NUS telah dirancang menjadi satu-kesatuan terintegrasi dengan platform Keberlanjutan dan Solusi Perkotaan.

Praktek terbaik pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatann multisiplin pada QS Summit, turut ditampilkan karya Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya dalam penelitian Vaksin Sinovac dan uji klinik booster dilakukan Tim Peneliti Vaksin Merah Putih atau Inovac UNAIR.

UNAIR mengembangkan Vaksin Sinovac bekerjasama dengan Sinovac Biotech Ltd, perusahaan bioteknologi asal Tiongkok yang bermarkas di Beijing dan Bio Farma untuk memproduksi vaksin hingga 40 juta dosis hingga akhir tahun 2021.

Uji klinik booster dilakukan Tim Peneliti Vaksin Inovac UNAIR bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Perluasan jangkauan percepatan pencapaian vaksinasi terutama di daerah pesisir dan terpencil menggunakan kapal sebagai PUSKEMAS terapung.

(HUMAS)

SHARE ON

Leave a Comment