Ditjen Belmawa Visitasi Program PPK Ormawa UKM Perisai UMI di Maros

Author Website UMI

/

Maros, umi.ac.id Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari UKM Perisai Universitas Muslim Indonesia (UMI) menerima kunjungan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kemdikbud-Ristek dalam rangka kegiatan visitasi dan verifikasi lapangan di Desa Ampekale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 28 Oktober 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari proses monitoring dan evaluasi nasional terhadap pelaksanaan program PPK Ormawa di berbagai perguruan tinggi, dengan tujuan memastikan efektivitas program serta dampak langsungnya bagi masyarakat sasaran, khususnya dalam konteks pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis ekonomi biru.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Ditjen Belmawa, yakni Agus Setiawan dan Amelinda Gamarosa T, bersama Koordinator Perguruan Tinggi (Koor PT), dosen pendamping, serta tiga tim pelaksana PPK Ormawa dari dua organisasi mahasiswa, termasuk tim utama UKM Perisai UMI.

Selain pihak kampus, visitasi ini juga melibatkan sejumlah unsur Pemerintah Kabupaten Maros, antara lain Staf Ahli Bupati Maros, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Maros, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag), serta perwakilan dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM. Hadir pula Pemerintah Desa Ampekale dan masyarakat pesisir yang menjadi mitra utama dalam pelaksanaan program.

Dalam sambutannya, Agus Setiawan, perwakilan Ditjen Belmawa, menyampaikan apresiasi terhadap sinergi antara mahasiswa, dosen, dan pemerintah daerah dalam menjalankan kegiatan PPK Ormawa. Ia menilai bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program pengabdian berbasis komunitas.

“Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang dilakukan oleh tim UMI bersama pemerintah daerah. Keterlibatan langsung masyarakat menunjukkan bahwa program ini tidak hanya berjalan administratif, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata di lapangan,” ujar Agus Setiawan.

Sementara itu, perwakilan Pemerintah Kabupaten Maros melalui Staf Ahli Bupati menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif mahasiswa UMI dalam mengembangkan potensi lokal, khususnya pada pengelolaan sumber daya tiram sebagai kekayaan khas pesisir Ampekale.

“Kami melihat semangat mahasiswa UMI luar biasa. Program ini sejalan dengan visi Kabupaten Maros menuju ekonomi maritim yang berkelanjutan. Pemerintah daerah akan terus berkolaborasi agar hasil dari kegiatan ini dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” ungkapnya.

Tim Ditjen Belmawa bersama pemerintah daerah dan akademisi melakukan peninjauan langsung ke beberapa titik lokasi kegiatan, seperti rumah produksi tiram, tempat filter air menggunakan limbah cangkang tiramn dan area habitat  tiram yang dikelola masyarakat. Para tamu juga berdialog langsung dengan kelompok mitra binaan mahasiswa untuk mendengar pengalaman mereka dalam mengelola usaha berbasis ekonomi biru.

Rangkaian visitasi kemudian ditutup dengan sesi diskusi dan verifikasi, di mana setiap tim pelaksana diberi kesempatan memaparkan capaian kegiatan, praktik baik (best practice), serta strategi keberlanjutan program. Sesi ini menjadi bagian penting dalam memastikan efektivitas, keberlanjutan, dan relevansi kegiatan dengan kebutuhan masyarakat pesisir.

Ditjen Belmawa memberikan apresiasi terhadap capaian yang telah diraih UKM Perisai UMI, terutama dalam mengintegrasikan pendidikan, riset, dan pengabdian sebagai satu kesatuan yang berdampak nyata.

Melalui kegiatan ini, UKM Perisai UMI menegaskan komitmennya untuk terus mendukung visi Universitas Muslim Indonesia sebagai kampus berdaya saing dan berorientasi pada pengabdian masyarakat, sekaligus memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam pembangunan daerah. (*)

SHARE ON