Dosen UMI Latih Komunitas Perempuan NU Malaysia Pengolahan Kelor

Author Website UMI

/

Malaysia, umi.ac.id Universitas Muslim Indonesia (UMI) konsisten menuju World Class University melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kuala Lumpur Malaysia.

Menggandeng salah satu komunitas perempuan di Malaysia, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat  (FKM) UMI melatih perempuan muda Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat NU yang tergabung dalam organisasi PCI Fatayat NU Malaysia.

Tim Dosen FKM UMI tersebut antara lain Nurul Ulfa Muthalib, SKM, M.Kes, Sitti Hardiyanti Hamang, SST, MKeb, dan Prof. Dr. Andi Asrina, SKM, M,Kes.

Mereka menginovasi olahan daun kelor menjadi cemilan sehat berupa puding dan seduhan daun kelor untuk mencegah kejadian hipertensi pada usia dewasa muda yang meningkat di negara Malaysia.

Diketahui, Malaysia merupakan kontributor kejadian hipertensi di asia. NHMS (National Health and Morbidity Survei) 2023 di Malaysia melaporkan bahwa sekitar 29,2 % hipertensi dialami oleh kalangan usia dewasa muda.

Hipertensi merupakan silent killer dan menjadi faktor risiko munculnya penyakit lain seperti gagal ginjal, diabetes, stroke oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan deteksi dini hipertensi.

Seringkali orang yang mengalami hipertensi menghindari makanan tertentu secara ekstrim sehingga berpotensi memicu terjadinya gizi buruk padahal terdapat berbagai alternatif cemilan sehat yang bisa tetap dikonsumsi tanpa khawatir tekanan darah naik.

 Berdasarkan hasil penelitian, puding kelor dan seduhan daun kelor terbukti efektif mempertahankan tekanan darah agar tetap normal. Menurut pengakuan mitra selama ini daun kelor hanya dikonsumsi sebagai sayur, padahal terdapat berbagai alternatif pengolahan daun kelor dengan manfaat yang luar biasa salah satunya untuk mencegah hipertensi.

Peserta dalam kegiatan ini adalah anggota dan pengurus organisasi, narasumber oleh tim pengabdi dan difasilitasi oleh pendamping yang dimandat oleh mitra. PCI Fatayat NU Malaysia sebagai mitra diharapkan menduplikasi kegiatan ini kepada komunitas lain agar manfaat dan alternatif pengolahan daun kelor bisa diketahui oleh komunitas lain khususnya kepada seluruh pengurus dan anggota Fatayat NU di Malaysia. (*)

SHARE ON