Dua Lembaga Penerbitan Ternama Malaysia Kunjungi UMI, Ini yang Dibahas

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.idUniversitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menyambut tamu istimewa dari manca negara. Sebagai perguruan tinggi berkelas internasional, UMI selalu menjadi mitra srategis pengembangan program lintas negara atau kerjasama internasional.

Terbaru adalah kunjungan dari pimpinan Majlis Penerbitan Ilmiah Malaysia (MAPIM). Ini adalah badan yang beranggotakan penerbit dari institusi pendidikan tinggi negeri, pusat penelitian, dan Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia.

Kemudian, Institut Terjemahan & Buku Malaysia (ITBM) yang didirikan pada tahun 1993, institut ini berfokus pada penerjemahan, interpretasi, dan penerbitan di Malaysia. Institusi ini berada langsung di bawah Kementerian Pendidikan Malaysia.

Kunjungan MAPIM dan ITBM ini juga diikuti oleh delegasi sejumlah perguruan tinggi dan lembaga penting Malaysia antara lain University Sains Negeri Malaysia, University Sains Malaysia Kelantan, dan Yayasan Karyawan.

Rombongan ini disambut langsung oleh Pimpinan UMI yang dikemas dalam bentuk acara silaturahmi dan diskusi di aula lantai 5 Fakultas Kedokteran (FK) UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Rabu (1/10/2025).

Dalam kesempatan itu, Rektor UMI Prof. Dr. H Hambali Thalib, SH, MH, mengungkapkan, UMI adalah perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki banyak kemitraan dengan berbgai perguruan tinggi ternama di Malaysia.

“UMI bukanlah perguruan tinggi yang asing bagi Malaysia. UMI memiliki hubungan kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi di Malaysia. Ada juga di Singapura yakni NUS, dan beberapa perguruan tinggi di Asia, bahkan di Eropa,” jelas Prof Hambali Thalib.

Dihadapan rombongan Malaysia, Prof Hambali Thalib, mengungkapkan sejumlah capaian UMI sejak berdiri hingga saat ini. Ia menyebut, UMI adalah perguruan tinggi negeri dan swasta pertama terakreditasi Unggul di luar Pulau Jawa.

“UMI saat ini membina 13 fakultasdan program pascasrajan dengan 65 program studi. Sekitar 50 persen sudah terakreditasi Unggul. Kami membina 36 Desa binaan dan 7 Pesantren. Di UMI kami juga memiliki UPT penerbitan dan publikasi, mudah mudah kita bisa saling bertukar informasi melalui pertemuan ini,” bebernya.

Sementara Ketua Pegawai Eksekutif ITBM Encik Sakri Abdullah, menjelaskan, ITBM merupakan sebuah institusi yang bila di Indonesia seperti BUMN. ITBM sendiri berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Malaysia.

Ia membeberkan, ITBM dibentuk dengan tujuan utama untuk memperkaya dunia ilmu, budaya, dan kesusasteraan melalui terjemahan, penerbitan, dan promosi buku. ITBM sendiri memiliki empat peranan penting.

“Pertama Terjemahan, Menterjemah karya asing ke dalam bahasa Melayu, serta karya Melayu ke bahasa asing. Fokus pada bidang ilmu, teknologi, kesusasteraan, budaya, dan buku akademik. Menyediakan khidmat terjemahan profesional untuk agensi kerajaan, swasta, dan individu,” ungkapnya..

Kedua, kata Encik Sakri Abdullah, adalah Penerbitan Buku dimana ITBM akan menerbitkan buku asli karya penulis Malaysia. Menerbitkan karya terjemahan berkualitas untuk memperluas akses pembaca Malaysia ke literatur dunia. Memberi peluang penulis tempatan untuk dipasarkan ke peringkat antarabangsa.

“Pengembangan Bahasa & Budaya, serta keempat adalah Pelatihan & Profesionalisasi,” tuturnya.

Sedangkan, MAPIM sendiri, dijelaskan, adalah sebuah lembaga yang mewadahi kerja sama antara penerbit perguruan tinggi, lembaga penelitian, serta institusi akademik di Malaysia. MAPIM berdiri pada tahun 1995 dengan tujuan utama memperkuat peran penerbitan ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi.

Acara silaturahmi ini dilanjutkan dengan diskusi bersama yang dipandu oleh Wakil Rektor V UMI Prof. Dr. Ir. H. Muh Hattah Fattah, MS. (*)

SHARE ON