Makasssar, umi.ac.id – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muslim Indonesia (UMI) resmi berusia 63 tahun (11 November 1962-2025). Usia yang telah melebihi setengah abad ini menjadi saksi sejarah panjang perjalanan UMI.
FEB UMI telah melewati masa-masa sulit dan masa jaya seperti yang terjadi hari ini. Ini semua mewarnai setiap langkah dari kepemimpinan fakultas masa ke masa. Ingatan panjang ini terus melekat di kepala semua sivitas akademika FEB UMI.
Perjalanan panjangan yang telah memasuki usia ke 63 tahun ini diandai dengan sejumlah kegiatan dalam rangkaian Milad. Rangkaian kegiatan ini diawali dengan dzikir dan doa bersama yang berlangsung di aula Prof Abdurahman A Basalamah, lantai 2 FEB UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Senin (10/11/2025).

Perayaan Milad ke 63 FEB UMI kali ini mengangkat tema ‘Dari UMI untuk Negeri: Kolaborasi untuk Menumbuhkan Nilai dan Membangun Keberlanjutan UMI’.
Dekan FEB Dr. Muhammad Syafi’i A Basalamah, SE, MM, dalam laporannya, menyebutkan, pada perayaan milad kali ini digelar berbagai kegiatan yang sifatnya akademik maupun non akademik, hingga bakti sosial.
“Rangkaian Kegiatan dimulai dari Dzikir dan Doa, Anjangsana, bakti sosial ke panti asuhan di sekitar kampus UMI, FGD alumni dan kewirusahaan, gerak jalan sehat, turnament bola voli antar SMA/K se-kota Makassar, serta masih banyak lagi,” jelasnya.

“Usia yang sudah cukup matang banyak suka duka dan rintangan yang dihadapi FEB. Namun hari ini kita dapat saksikan apa capaian yang terlihat. Prestasi prestasi ini tidak mudah dicapai. Ini semua diraih oleh dosen maupun mahasiswa. Diantara yang membanggakan dari 4 prodi, 3 prodi telah Unggul. Saat ini kami mendorong juga untuk akreditasi Internasional,” sambungnya.
Sementara itu, Rektor UMI Prof. Dr. H Hambali Thalib, SH, MH, FEB UMI merupakan fakultas dengan pencapaian yang sangat baik dan terus membaik.
“Dosen FEB UMI sangat produktif dalam menghasilkan riset begitu juga pengabdian dan juga pengembangani. FEB tercatat adalah fakultas dengan jumlah Profesor terbanyak. Peringatan Milad sekaligus sebagai muhasabah untuk pengembangan FEB ke depan, “ harapnya.

“Saya menyampaikan selamat atas perayaan Milad ini. Jadikan ini sebagai ruang untuk membangun langkah-langkap inovasi apalagi ditargetkan akreditasi internasional,” sambungnya.
Ketua Pengurus Yayasan Wakaf (YW) UMI Prof. Dr. Hj. Masturah Mokhtar, MA, mengenang sejumlah kisah penting saat mendampingi suaminya Almarhum Dr (HC) Mokhtar Noerjaya, M.Si. ia menyebut, saat UMI mengalami masa sulit, yang berdiri terdepan banyak dari dosen FEB UMI untuk tetap menguatkan UMI.
“Saya di UMI sejak tahun 71 saya tahu betul suka duka FEB UMI. Waktu itu saya mendampingi suami saya. Jadi saya mengetahui bagaimana FEB UMI hadir saat UMI berada di masa sulit,” bebernya.
ketua Pembina YW UMI Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, SE, M.Si, dalam tausiahnya, meninginkan, FEB UMI mesti terus menjadi lokomotif kemajuan untuk UMI.
“FEB semakin maju sebagai lokomotif utama kemajuan UMI. UMI ini memang punya masa yang kelam juga menggembirakan. FEB ini memang selalu jadi lokomotif dalam memajukan UMI. Sejarah mesti dijadikan motivasi untuk melangkah ke depan,” tutupnya. (*)
