Makassar. umi.ac.id Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK-UMI) ikut mengambil bagian dalam rapat koordinasi Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Wilayah 6, yang berlangsung tanggal 9 November 2024 di Kuala Lumpur
Hadir langsung Dekan fakultas Kedokteran UMI bersama.
Dr. Nasruddin menyampaikan bahwa rapat AIPKI membahas isu-isu penting terkait regulasi baru pendidikan kedokteran, untuk pengembangan kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia. serta memperluas peluang kerjasama internasional yang dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu kesehatan di masa depan.
“Regulasi baru yang akan diterapkan tentunya akan membawa perubahan signifikan dalam kurikulum pendidikan kedokteran. Kami di FK-UMI berharap bisa terus beradaptasi dengan perubahan ini, sekaligus menjaga kualitas dan integritas pendidikan sesuai visi UMI, ujar dr nas, sapaan akrabnya.
Rapat yang dibuka langsung oleh Ketua AIPKI Wilayah 6 sekaligus Dekan FK Universitas Hasanuddin), Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, Sp.PD(KGH), Sp.GK(K), FINASIM, dan dihadiri oleh Wakil Ketua AIPKI Wilayah 6 / Dekan FK Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr. dr. Nasrudin Andi Mappaware, Sp.OG, Subsp. Obginsos, MARS, M.Sc, FISQua, AIFO-K.beserta Dekan fakultas kedokteran dari sejumlah universitas di wilayah Indonesia Timur.
Dr Nas yang juga alumni FK UMI ini , menjelaskan salah satu topik utama yang dibahas adalah penyesuaian kurikulum pendidikan kedokteran dengan Regulasi Pemerintah yang baru, yang mengharuskan perubahan dalam sistem pembelajaran, serta peningkatan kapasitas pengajaran berbasis teknologi dan penelitian.
Sementara itu, Wakil Dekan III FK UMI, Dr. dr. Armanto Makmun, M.Kes yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan bahwa selain itu, dalam rapat tersebut juga membahas upaya memperluas kerjasama internasional dengan perguruan tinggi dan institusi medis di luar negeri. Kerjasama ini akan mencakup berbagai bidang, seperti pertukaran pelajar, penelitian bersama, dan pengembangan kurikulum berbasis internasional, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang kedokteran. berbagai inovasi, baik di bidang kurikulum maupun penelitian medis.