Makassar, umi.ac.id – Isu kebahasaan merupakan bidang pengetahuan yang terus berkembang dari masa ke masa. Meskipun tidak bersifat eksakta, dinamika dan kompleksitas ilmu bahasa senantiasa menjadi perhatian para akademisi, peneliti, dan praktisi kebahasaan lintas disiplin.
Bahasa Arab dan Sastra Arab, misalnya, sebagai bagian dari rumpun Bahasa Semit dalam keluarga Bahasa Afro-Asia, memiliki kekayaan yang luar biasa untuk dikaji, baik dari segi teks, konteks, maupun aspek penerjemahannya.
Keunikan ini menjadikan studi bahasa dan sastra Arab sebagai ranah ilmiah yang tidak hanya menarik, tetapi juga strategis dalam memperkuat komunikasi lintas budaya dan peradaban.
Hal ini yang kemudian menjadi topik pembahasan pada kuliah umum Program Studi Sastra Arab, Fakultas Sastra Ilmu Komunikasi dan Pendidikan (FSIKP) Universitas Muslim Indonesia (UMI) di aula FSIKP UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis (2/10/2025)

Kuliah umum yang menghadirkan Syarif Hidayatullah, S.S., M.A., LLC, Penerjemah Ahli Madya pada Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (Kemensetneg RI), sebagai narasumber utama, diikuti oleh mahasiswa dan dosen Sastra Arab, dan sebagian dari program studi lain lingkup FSIKP UMI
Kuliah umum yang dibuka langsung oleh Dekan FSIKP UMI Dr. Rusdiah, M.Hum, ini bertajuk ‘Koordinasi Pengembangan Penerjemahan dan Kebahasaan’.
Dalam sambutannya, Dr. Rusdiah menyampaikan bahwa di era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, kemampuan menerjemahkan tidak hanya dipandang sebagai keterampilan linguistik, tetapi juga sebagai jembatan pengetahuan antarbangsa.

“Melalui kuliah umum ini, kami berharap mahasiswa dapat memperluas wawasan, memperdalam kompetensi kebahasaan, serta menumbuhkan kesadaran akan peran strategis penerjemah dalam dunia akademik, sosial, dan profesional,” ujarnya.
Kegiatan yang dipandu oleh Dosen Sastra Arab FSIKP UMI Dr. Agussalim Beddu, MA., ini berlangsung dinamis dan interaktif. Dalam sesi tanya jawab, para mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan kritis yang menunjukkan semangat belajar dan minat mendalam terhadap bidang kebahasaan dan penerjemahan.

Melalui kegiatan ini, UMI kembali menegaskan komitmennya sebagai kampus unggul berlandaskan nilai-nilai Islam, yang tidak hanya melahirkan lulusan berkompeten dalam bidang akademik, tetapi juga berintegritas dan berwawasan global. (*)