Bali, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) turut berpartisipasi dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) 2025 yang dirangkaikan dengan Milad ke-35 ICMI.
Kegiatan tersebut berlangsung di Four Points by Sheraton Hotel, Jimbaran, Bali, pada 5–7 Desember 2025 dengan mengusung tema “Kontribusi Pemikiran Islam dalam Pembangunan Nasional di Tengah Tantangan Global.”
Delegasi UMI hadir sebagai bagian dari rombongan besar ICMI Sulawesi Selatan, yang menjadi salah satu provinsi dengan jumlah peserta terbanyak, yakni sekitar 60 orang. Diantara jumlah itu, beberapa merupakan perwakilan UMI, terdiri atas unsur Yayasan Wakaf UMI dan pimpinan universitas.
Kehadiran tersebut mendapat apresiasi dari Ketua ICMI Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd, yang didampingi Sekretaris ICMI Sulsel Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum.
“Alhamdulillah, kami sangat senang dapat mengikuti kegiatan Silatnas ini. Kehadiran peserta dari Sulsel luar biasa, termasuk dari UMI yang mengirim 14 orang. Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Universitas Muslim Indonesia, karena keikutsertaan UMI menambah spirit dan semangat kami untuk terus melakukan berbagai terobosan dalam membawa ICMI Sulsel menjadi lebih baik, lebih inspiratif dan lebih transformatif,” ungkap Prof. Arismunandar.

Ketua Dewan Pembina YW UMI, Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, mengenang bahwa UMI telah terlibat sejak awal proses pendirian organisasi kecendekiawanan Islam tersebut. Hubungan UMI dengan ICMI sendiri bukan hal baru
“Kehadiran UMI bukan hanya kali ini. Sejak awal, UMI sudah menjadi bagian penting penyokong ICMI. Pada tahun 1986, UMI pernah mengadakan Pertemuan Ulama dan Cendekiawan Internasional, dan salah satu rekomendasinya waktu itu adalah perlunya organisasi kecendekiawanan Islam yang kini kita kenal sebagai ICMI,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus YW UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, M.A, menyampaikan bahwa partisipasi UMI pada Silatnas merupakan bukti dukungan nyata universitas terhadap pengembangan kecendekiawanan Islam di Indonesia. Ia berharap kegiatan besar seperti Silatnas di masa mendatang dapat diselenggarakan di Sulawesi Selatan.
“Kehadiran UMI menunjukkan komitmen kuat kami mendukung program-program ICMI. Ke depan, kami berharap Silatnas bisa digelar di Sulawesi Selatan. Semoga ICMI terus memberi manfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Rektor UMI Prof. Dr. H Hambali Thalib, SH, MH, turut menegaskan bahwa Silatnas ICMI menjadi ruang strategis untuk memperkuat tradisi keilmuan dan keumatan di lingkungan perguruan tinggi. Menurutnya, pertemuan nasional ini membuka peluang lahirnya gagasan baru yang dapat berkontribusi bagi bangsa.
“Melalui forum ini, kita saling memperkuat semangat keilmuan dan keumatan. Silatnas diharapkan melahirkan para ilmuwan terbaik ke depan, sekaligus memperluas kontribusi UMI dalam pengembangan pemikiran Islam,” ujarnya.
Kegiatan Silatnas dan Milad ke-35 ICMI tahun ini ditutup dengan penyusunan rekomendasi strategis yang menegaskan kembali pentingnya peran cendekiawan Muslim dalam menjawab tantangan global, memperkuat pembangunan nasional, serta memperluas kontribusi pemikiran Islam dalam berbagai bidang kehidupan.
(HUMAS)
