Kukuhkan 3 Profesor Baru, UMI Makin Kokoh Sebagai PTS Penyumbang Profesor Terbanyak

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menggelar rapat senat terbuka luar biasa dalam rangka pengukuhan Profesor di Auditorium Al-Jibra UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Senin (16/12/2024).

Pengukuhan ini dihadiri oleh banyak pejabat penting internal maupun ekternal UMI diantaranya pimpinan dan tokoh perguruan tinggi negeri dan swasta, pejabat dinas kesehatan, hingga Bupati terpilih.

Rapat senat luar biasa ini mengukuhkan tiga profesor diantarannya Prof. Dr. Ir. H Hanafi Ashad, ST, MT, IPM ASEAN Eng dari Fakultas Teknik (FT), Prof. Dr. Andi Asrina, SKM, MKes dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Prof. Dr. Ir. Andi Asni, MP dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)

Dalam kesempatan itu, Plt Rektor UMI, Prof. Dr. H Hambali Thalib, SH MH, mengungkapkan bahwa UMI merupakan penyumbang terbanyak Guru Besar di lingkup Lldikti IX yang dibuktikan dengan Anugrah Award LLdikti IX 2024.

“Dikukuhkannya tiga Profesor UMI hari ini, juga semakin mengukuhkan UMI sebagai penyumbang terbanyak Profesor lingkup Lldikti IX Sultanbatara. Hal ini dibuktikan dengan raihan penghargaan sebagai penyumbang Profesor terbanyak LLDikti Wilayah IX Sultanbatara pada Anugrah Award LLdikti IX tanggal 17 Agustus 2024,” bebernya.

Kemudian, kata Guru Besar Fakultas Hukum UMI ini, jumlah total Guru Besar/Profesor UMI mencapai 84 orang dan ke depan akan bertambah 6 orang lagi.

“Penambahan Profesor akan terus dioptimalkan, karena salah satu indikator mutu perkembangan sebuah universitas adalah meningkatnya jumlah profesor dan akreditasinya. Insya Allah dalam waktu dekat, akan bertambah 6 orang, tinggal menunggu SK,” kata Hambali Thalib.

Lanjut dikatakan, Pengukuhan Profesor UMI hari ini, bukan sekedar agenda formal/seremoni, namun torehan prestasi akademik tertinggi ini  memiliki makna mendalam atas dedikasi Bapak/Ibu dalam bidang tri dharma perguruan tinggi, menginspirasi dan berinovasi dalam kemanfaatan kemajuan  ilmu pengetahuan  dan masyarakat. Selain itu, menunjukan kemampuan berfikir logis dan argumentatif dengan  kearifan, keluasan pandangan, dan kebijaksanaa

Sementara itu, Ketua Dewan Profesor UMI Prof. Dr. H Mansyur Ramly, SE, M.Si, menjadi seorang profesor di UMI tidak hanya menampilkan citra keilmuan yang islami tetapi juga citra perilaku yang islami.

“Dalam kehidupan akademik seorang Profesor harus tercitra Islami dan bukan hanya tercermin dari keilmuan tetapi juga dari perilaku keseharian,” terang Ketua Pembina Yayasan Wakaf (YW) UMI tersebut.

“Dengan berkembangnya pesat ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang Profesor harus terus melakukan riset pembaharu untuk kemajuan masyarakat. Dan semoga kualitas pengabdian kita kepada agama dan negara semakin meningkat,” harapnya.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX yang diwakili oleh Kepala Bagian Umum LLDikti IX, Syahruddin, ST, MT, mengungkapkan bahwa menjadi seorang professor membutuhkan banyak pengorbanan. Olehnya itu, usai dikukuhkan harus terus menjadi pedoman bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Kepala Bagian LLDikti IX

“Atas nama Kepala LLDikti mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi tingginya atas dikukuhkannya tiga professor baru di UMI.  Pencapaian gelar guru besar atau professor merupakan suatu kebanggaan karena membutuhkan banyak kerjas keras dan air mata karena ada persyarata admnisitastif dan akademik yang ketat,” jelasnya.

“Haru menjadi teladan untuk terus berkaryasesuai dengan bidang keilmuah yang diampuh. Pengukuhan ini harus digaungkan lebih besar terutama bagi sivitas akademika untuk terus berkarya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,” sambungnya.

Prof Dr Ir H Hanafi Ashad MT., IPM, ASEAN Eng dalam pidato ilmiahnya berjudul ‘Beton Hijau: Solusi Konstruksi Modern, Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan’. Mantan Wakil Rektor I UMI  ini menerangkan, beton hijau diharapkan menjadi pilihan standar industri pembangunan di Indonesia.

“Peluang pengembangan beton hijau sangat besar, terutama dengan meningkatnya kesadaran global akan pentingnya pembangunan berkelajutan. Di masa depan, diharapkan beton hijau tidak hanya menjadi alternatif, tetapi menjadi standar industri berkonstruksi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen bahkan lebih,” ujarnya.

Prof Dr Andi Asrina, SKM, M.Kes, menggambarkan pidato ilmiahnya dengan judul Strategi Promosi Kesehatan Pendekatan Multi-Level Perlibatan Komunitas Lokal sebagai Program Dukungan Peningkatan Kesadaran dan Pencegahan HIV/AIDS.

“Minimnya pengetahuan terkait pola penularan berdampak pada sikap, pemahaman serta kesadaran masyarakat dalam pencegahan HIV sehingga terjadi stigma dan diskriminasi, di saat yang sama terjadi pengaruh sosial yakni tuntutan gaya hidup, ekonomi dan terjadinya mobilitas penduduk, serta adanya paparan media yang memunculkan desensitisasi, kesan menormalisasi,” tuturnya.

Kemudian, Prof Dr Ir Andi Asni, MP, mengangkat topik Peranan Biologi Perikanan dalam Menunjang Penangkapan Ikan Terukur.

“Biologi perikanan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung tercapainya penangkapan ikan terukur. Penangkapan Ikan Terukur (PIT) adalah kebijakan yang dilakukan untuk menangkap ikan secara terkendali dan proporsional di zona penangkapan ikan terukur,” tutupnya.

SHARE ON