Menembus 2.500 KM, UMI Hadir di Garis Depan Kemanusiaan Tukka

Author Website UMI

/

Tukka, Tapanuli Tengah, umi.ac.id – Bencana boleh memutus jalan, tetapi tidak pernah memutus kepedulian. Di Onon Tukka, Tapanuli Tengah, wilayah yang terisolasi pascabanjir bandang dan longsor, Tim Relawan Bantuan Medis Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menembus keterbatasan untuk mendirikan posko kesehatan darurat—menghadirkan layanan nyata saat fasilitas setempat belum berfungsi.

Dari Makassar hingga Sumatera, jarak ±2.500 km bukan penghalang. Di tengah krisis, UMI hadir memeriksa kesehatan, mengobati warga, dan menjaga kelompok paling rentan—balita dan lansia. Bukan satu lokasi, bukan satu hari. Sejak pascabencana, UMI bergerak dari Tanjung Pura Medan, Paya Bedi – Rantau – Jembatan Aceh Tamiang, Sibolga Selatan, Aek Manis dan Tukka Tapanuli Selatan konsisten menguatkan kesehatan dan gizi keluarga.

Di posko sederhana itulah harapan kembali berdenyut. Warga yang sempat kehilangan akses layanan kini menemukan tempat aman untuk berobat. UMI tidak datang untuk terlihat, tetapi untuk memastikan tidak ada yang terlewat—bahwa kemanusiaan harus menjangkau yang paling jauh dan paling membutuhkan.

Inilah wajah perguruan tinggi yang relevan bagi masa depan: ilmu yang berjalan bersama empati, aksi yang berkelanjutan, dan keberpihakan pada sesama. Universitas Muslim Indonesia hadir bukan hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi sebagai gerakan nilai—mengajak kampus-kampus lain bergerak bersama ketika negeri diuji.

(HUMAS)

SHARE ON