Paramedis RS Ibnu Sina Pendidikan YW-UMI Ikuti Pencerahan Qalbu, Rektor UMI: Wujudkan Integrasi Spiritualitas dan Smart Hospital

Author Website UMI

/

Pangkep, umi.ac.id – Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (YW-UMI) kembali meneguhkan komitmennya dalam menghadirkan layanan kesehatan yang memadukan nilai spiritual dan profesionalisme.

Hal ini diwujudkan melalui Program Pencerahan Qalbu yang dilaksanakan di Pesantren Unggulan Mahasiswa Darul Mukhlishin, Padanglampe, Kabupaten Pangkep, 26 September–1 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti 53 paramedis RS Ibnu Sina YW-UMI.

Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH., MH., dalam penyampaian materinya mengurai pentingnya penguatan karakter moral dan karakter kinerja sebagai fondasi menuju Embracing Smart Hospital bagi tenaga kesehatan.

“Yayasan Wakaf UMI memiliki tiga pilar utama, salah satunya adalah Kesehatan dan Dakwah. Rumah Sakit Pendidikan Ibnu Sina bukan hanya sebagai penyedia layanan kesehatan, tetapi juga pusat pendidikan, penelitian, pengabdian, dan dakwah,” ungkap Prof. Hambali.

Prof. Hambali menjelaskan bahwa SDM kesehatan era digital dituntut memiliki literasi digital, berorientasi pada pelayanan kemanusiaan, adaptif, kolaboratif, berbasis data dan bukti ilmiah, mampu berkomunikasi efektif, transparan, serta menjunjung tinggi etika dan integritas digital.

“Dengan mengintegrasikan karakter kinerja dan karakter moral, RS Ibnu Sina YW-UMI tidak hanya akan unggul secara profesional, tetapi juga menjadi ladang amal jariyah. Rumah sakit ini harus hadir sebagai pusat pelayanan, pendidikan, dan dakwah yang membanggakan dunia serta diridhai Allah SWT,” tegasnya.

Pakar Hukum Pidana UMI itu berharap peserta Pencerahan Qalbu mampu menjadikan RS Pendidikan Ibnu Sina YW-UMI sebagai Smart Hospital—rumah sakit pendidikan berorientasi pada smart service, smart people, dan smart system.

“Rumah sakit Ibnu Sina diharapkan menghadirkan pelayanan cepat, tepat, dan berbasis teknologi, serta dikelola oleh tenaga kesehatan yang profesional, berakhlak mulia, dengan sistem transparan, akuntabel, dan islami”, harapnya.

(HUMAS)

SHARE ON