Makassar, umi.ac.id —Mengikuti pelatihan menulis artikel di kampus memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperkuat kemampuan akademik yang menjadi fondasi dalam dunia pendidikan tinggi. Melalui pelatihan ini, peserta mempelajari teknik penyusunan artikel yang baik, mulai dari menentukan topik, mengembangkan argumen, hingga menyusun referensi secara benar.
Penguasaan keterampilan tersebut tidak hanya membantu mahasiswa menyelesaikan tugas perkuliahan, tetapi juga meningkatkan kualitas karya ilmiah mereka agar layak dipublikasikan di jurnal kampus maupun jurnal eksternal.
Selain itu, pelatihan menulis artikel turut membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan karier akademik dan profesional sejak dini, baik dalam penulisan ilmiah maupun non-ilmiah. Kegiatan ini menjadi wadah bertemu dengan mentor dan penulis berpengalaman yang memberikan bimbingan langsung. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan membentuk portofolio akademik mahasiswa yang kuat dan menjadi nilai tambah saat memasuki dunia kerja.
Hal tersebut menjadi alasan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pengembangan Karir (P2K) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Pelatihan Penulisan Artikel di lantai 1 Masjid Umar bin Khattab UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sabtu (22/11/2025).
Kegiatan ini berlangsung sehari penuh dan diikuti mahasiswa dari berbagai fakultas. Peserta mendapatkan empat materi utama yang dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang proses menulis artikel dengan standar yang baik.
Kepala UPT P2K UMI Dr. Junaidin Zakaria, SE, M.Si, dalam sambutannya, menyampaikan, pelatihan ini digelar untuk membekali mahasiswa keterampilan menulis sebelum terjun ke dunia kerja. Menurutnya, kemampuan menulis merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki seorang sarjana.
“Agar saat menjadi sarjana, ananda sekalian sudah memiliki kemampuan dasar menulis artikel yang baik. Ini bukan hanya soal sertifikat, tetapi tentang keterampilan yang akan terus digunakan,” ungkapnya.
Rektor UMI, Prof. Dr. H Hambali Thalib, SH, MH, dalam arahannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan diri. Ia menilai bahwa tidak semua orang otomatis memiliki kemampuan menulis, meski memiliki bakat sekalipun, sehingga perlu dilatih dan dikembangkan.
“Zaman sekarang, belajar bisa dari mana saja. Apalagi ada banyak sumber yang dapat diakses. Di pelatihan ini, ananda bahkan bisa mulai menapaki langkah sebagai calon penulis profesional,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa menulis tidak terbatas pada artikel ilmiah saja, tetapi juga meliputi artikel populer yang dapat dinikmati masyarakat luas. Karena itu, pelatihan seperti ini menjadi kesempatan berharga untuk memperluas wawasan, mempelajari teknik terbaru, serta menemukan hal-hal baru dalam dunia kepenulisan.
“Manfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin. Jadikan sebagai ruang belajar, bukan hanya untuk memperoleh sertifikat, tetapi untuk membangun fondasi menulis yang kuat,” tutupnya. (*)
