Makassar, umi.ac.id – Dalam rangka memperingati Milad ke-71 Universitas Muslim Indonesia (UMI) tahun 2025, UMI menegaskan komitmennya terhadap penguatan inovasi dan hilirisasi riset yang terus dilakukan bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan pemerintah serta Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Dengan mengusung tema “Kolaborasi untuk Pencapaian Regeneratif”, peringatan milad tahun ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan ilmiah, termasuk seminar dan kolaborasi riset bersama perguruan tinggi kelas dunia.
Salah satu capaian membanggakan dalam rangkaian milad tersebut adalah keberhasilan Dosen UMI meraih hak paten nasional atas inovasi teknologi. Per tanggal 7 Juni 2025, UMI melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya (LP2S) secara konsisten berkontribusi pada inovasi dan hirilisasi produk penelitian telah memperoleh 38 paten dengan status granted dan 44 paten dalam proses pengajuan, serta 405 hak cipta terdaftar, termasuk Himne “UMI Mencerahkan” yang direncanakan akan diluncurkan (launching) pada puncak perqyaan Milad ke 71 UMI tanggal 23 Juni 2025.

Salah satu inovasi terbaru yang berhasil memperoleh paten adalah alat “Difuser Oksigen dan Resirkulasi Air dengan Kecerdasan Buatan dan Energi Baru Terbarukan” dengan Nomor Paten IDS000010192, yang diberikan oleh Menteri Hukum atas nama Negara Republik Indonesia pada 9 April 2025. Inovasi ini digagas oleh tiga dosen UMI: Muhammad Hattah Fattah (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), Sitti Rahbiah (Fakultas Pertanian), dan Ramdan Satra (Fakultas Ilmu Komputer).
Ketua Tim penggagas inovator UMI, Prof Dr. Ir. Muhammad Hattah Fattah menyampaikan bahwa alat Difuser yang juga dikenal sebagai UMI-BRIN Aeration System ini pertama kali dikembangkan pada tahun 2022 melalui Program Desa Berinovasi BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan telah sukses diuji coba kerjasama dengan Koperasi Syariah BMT Gapoktan Lanrisang di Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Inovasi ini berhasil meraih Penghargaan Inovasi Terbaik III Nasional dari BRIN tahun 2022. Teknologi tersebut terus dikembangkan melalui program Matching Fund (Dana Padanan) selama tiga tahun.
Profesor Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UMI itu menambahkan bahwa UMI-BRIN Aeration System dirancang khusus untuk mengatasi defisit oksigen terlarut di tambak udang dan ikan yang terjadi dini hari (sekitar pukul 02.00), di mana kadar oksigen dapat turun hingga di bawah 3 ppm. Alat ini mampu meningkatkan kadar oksigen hingga 6 ppm secara otomatis, dilengkapi dengan sensor pintar yang terhubung ke handphone serta didukung oleh energi terbarukan melalui PLTS. Dengan sistem ini, kondisi tambak bisa dipantau secara real-time, mendukung budidaya yang berkelanjutan dan efisien.
Sebelumnya, para inovator juga telah meraih paten lain atas inovasi berjudul “Pengembangbiakan Phronima Suppa untuk Budidaya Udang” dengan Nomor Paten IDP000069758.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Promosi UMI ini menyampaikan bahwa UMI sebagai perguruan tinggi terkemuka terus mendorong pengembangan inovasi dan hilirisasi. Riset berdampak terus didorong dan difasilitasi. Fasilitasi diberikan dalam bentuk penguatan pelaksanaan serta dampak riset dan kerjasama dengan berbagai pihak. Instrumen terbaru Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) Versi 2.0 mendorong diperlukannya penguatan perguruan tinggi dalam menetapkan fokus pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mengakomodasi kebijakan terbaru Penjaminan Mutu. Instrumen SAPTO 2.0 mengadaptasi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi termasuk pada Pasal 4 ayat (3) yang mengamanatkan perguruan tinggi menentukan komposisi bobot pelaksanaan masing-masing dharma di tingkat perguruan tinggi, program studi, dan individu dosen.
Riset sebagai pilar utama dharma perguruan tinggi senantiasa mendapatkan atensi yang kuat. Melalui perolehan Paten, inovator memperoleh perlindungan hukum dan ekonomi dalam pemanfaatan produk penelitian oleh DUDI. Saat ini pelaksanaan dharma perguruan tinggi di UMI telah dikembangkan menjadi Catur Dharma dengan menetapkan Komitmen Ke-UMI-an dan Pendidikan Karakter menjadi dharma ke-4 berdasarkan amanat Statuta UMI tahun 2024.
Pilihan riset dengan pendekatan regeneratif sebagai paradigma baru pembangunan global secara terintegrasi dengan pusat unggulan (center of excellence) dijadikan kekuatan dan keunggulan UMI pada kontestasi kemajuan riset secara global.