Pangkep, umi.ac.id – Pesantren Unggulan Mahasiswa UMI Darul Mukhlishin Universitas Muslim Indonesia (UMI) Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang dirangkaikan dengan Milad ke-25 Tahun Pesantren pada Sabtu (27/09/2025). Acara penuh hikmah ini berlangsung di Masjid Baiturrahman Padanglampe.
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA, bersama jajaran Pembina, Wakil Rektor IV UMI, Direktur Pesantren, para pimpinan fakultas dalam lingkup UMI, serta tokoh masyarakat.
Hadir pula Wakil Direktur RS Ibnu Sina, Dr. dr. Syamsu Rijal, serta ratusan anak-anak TPA, 400 mahasiswa peserta Pencerahan Qalbu UMI, dan paramedis RS Ibnu Sina peserta Pencerahan Qalbu.
Ketua Pengurus YW-UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perjalanan 25 tahun Pesantren Unggulan Mahasiswa UMI Darul Mukhlishin Padanglampe sebagai kawah candradimuka pembinaan karakter Islami mahasiswa UMI yang berdiri sejak 22 September 2025.
“Pesantren ini telah menjadi kawah candradimuka pembinaan karakter Islami mahasiswa UMI, sekaligus pusat pencerahan qalbu. Dari sini lahir generasi muda yang kuat akidah, berakhlak mulia, dan siap mengabdi kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UMI yang diWakili Rektor IV UMI, Dr. KH. Muhammad Ishaq Samad, MA, membawakan Hikmah Maulid dengan mengurai Membangun Sinergi, Ukhuwah Islamiyah, dan Kepedulian Sosial.
Dalam tausiahnya, beliau menegaskan pentingnya umat Islam meneladani Rasulullah SAW tidak hanya dengan memperbanyak shalawat, tetapi juga dengan menghidupkan nilai ukhuwah, persaudaraan, dan kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari.
“Maulid ini mengingatkan kita bahwa cinta kepada Rasulullah tidak cukup dengan shalawat, tetapi harus diwujudkan dengan menjaga ukhuwah, memperkuat persaudaraan, dan menumbuhkan kepedulian sosial. Itulah esensi dakwah Rasulullah yang harus kita hidupkan di tengah umat,” jelasnya.

Ketua Umum DPP IMMIM ini juga menyampaikan bahwa Maulid bukan hanya tentang merayakan kelahiran Nabi, tetapi juga momentum mengenang perjuangan, pengorbanan, bahkan detik-detik terakhir kehidupan Rasulullah SAW sebagai pelajaran berharga. Meski sakit berat, Rasulullah tetap mengimami shalat, menasihati umat, dan meninggalkan pesan penting: menjaga shalat, peduli pada orang-orang lemah, serta berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah.
“Jika Rasulullah di akhir hayatnya masih memikirkan umatnya, maka bukti cinta kita adalah dengan menjaga shalat, memperbanyak shalawat, menghidupkan sunnah, dan menebar kepedulian sosial. Karena yang paling dicintai Nabi bukan hanya yang banyak memuji beliau, tetapi yang menghidupkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Peringatan Maulid dan Milad 25 Tahun ini berlangsung meriah dengan lantunan shalawat, penampilan anak-anak TPA, serta kehadiran serta partisipasi mahasiswa dan paramedis dan jamaah masyarakat di sekitar Pesantren ikut memenuhi Masjid Baiturrahman.
Kehangatan ukhuwah dan semangat kebersamaan terasa, memperkuat tekad seluruh civitas akademika UMI dan masyarakat untuk menjadikan dakwah Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup.
Momentum ini meneguhkan kembali visi UMI sebagai kampus pendidikan dan dakwah, serta menjadikan Pesantren Padanglampe sebagai pusat pembinaan moral-spiritual mahasiswa menuju generasi cerdas, berakhlak, dan berkontribusi bagi bangsa dan umat.
(HUMAS)