Jakarta, umi.ac.id – Pelantikan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Pusat periode 2025–2030 berlangsung meriah dan khidmat, dirangkaikan dengan Rembug Nasional Pendidikan Tinggi bertema “Arah Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045.”
Kegiatan strategis ini dihadiri lebih dari 1.350 pimpinan PTS dari seluruh Indonesia, termasuk pimpinan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, sebagai bentuk komitmen institusi dalam mendukung agenda transformasi pendidikan tinggi nasional.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof. Mansyur Ramly, SE., M.Si., Ketua Pengurus YW UMI, Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA., Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH., MH., serta Sekretaris YW UMI, Dr. H. Abd. Halim, SH., MH.
Kehadiran jajaran pimpinan UMI menunjukkan komitmen kuat institusi dalam mendukung pembangunan pendidikan tinggi nasional.
Pelantikan Pengurus APTISI dan Arah Baru Pendidikan Tinggi
Acara diawali laporan Ketua Panitia, Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., yang menyampaikan bahwa kegiatan selama 17–18 November 2025 diikuti sekitar 1.350 pimpinan PTS dari seluruh wilayah Indonesia dan dipusatkan di Krakatau Ballroom TMII, Jakarta.
Ketua Umum APTISI Pusat, Dr. Budi Djatmiko, dalam sambutanya menegaskan pentingnya penguatan tata kelola perguruan tinggi, peningkatan kualitas dosen, dan percepatan transformasi digital melalui sinergi dan kolaborasi nasional APTISI.
Dr. Budi menguraikan sejumlah program strategis yang akan diluncurkan, di antaranya: Sekolah Pimpinan Perguruan Tinggi sebagai penguatan kapasitas kepemimpinan PTS, Program Hibah Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi untuk mempercepat digitalisasi tata kelola dan menegaskan kesiapan membangun ruang kolaboratif lintas wilayah demi mempercepat peningkatan kualitas PTS seluruh Indonesia.
Dr Budi juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dan kehadiran Pimpinan Yayasan dan Rektor Universitas Muslim Indonesia dalam kegiatan Pelantikan Aptisi Pusat dan Rembug Nasional.

Arah Kebijakan Pemerintah Menuju Indonesia Emas
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Bryan dalam smabutanyya menekankan bahwa percepatan pembangunan nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat bergantung pada kualitas pendidikan tinggi.
Prof. Bryan menambahkan bahwa pendidikan tinggi tidak lagi cukup hanya menjalankan Tridharma, tetapi harus memperluas jejaring dan kemitraan strategis dengan dunia industri, dunia usaha, serta pemerintah.
“Perguruan tinggi perlu memanfaatkan peluang kerja sama nasional dan internasional agar lulusan memiliki kompetensi yang relevan, keterampilan terapan, dan daya saing global,” ujarnya.
Prof Bryan menegaskan bahwa kolaborasi kampus dan industri menjadi kunci dalam menyiapkan SDM yang terampil, adaptif, dan siap menghadapi persaingan global.
Pengurus APTISI Harus Menjadi Motor Perubahan
Ketua Pembina YW UMI, Prof. Mansyur Ramly, memberikan apresiasi atas pelantikan pengurus baru APTISI dan menyampaikan pentingnya ruang berbagi gagasan antar-PTS untuk memperkuat pembangunan pendidikan tinggi.
“Alhamdulillah, kami dapat menghadiri Pelantikan Pengurus APTISI Pusat dan rembug nasional. Selamat dan sukses atas amanah yang diemban. Dalam kegiatan ini juga membahas agenda strategis pendidikan tinggi ke depan. Kegiatan ini menjadi ruang penting untuk memperoleh informasi terbaru sekaligus berbagi gagasan terkait pengembangan perguruan tinggi. Pengalaman UMI dalam membangun tata kelola dan mutu institusi juga dapat dibagikan sebagai kontribusi bersama. Demikian pula sebaliknya, IInsya Allah, seluruh rangkaian agenda ini membawa keberkahan dan kesuksesan bagi APTISI dan seluruh PTS di Indonesia.” ujarnya
Pentingnya Sinergi dan Peningkatan Mutu Berkelanjutan
Hal senada harapan yang disampaikan Ketua Pengurus YW UMI, Prof Dr Hj. Masrurah Mokhtar , MA bahwa APTISI memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang sehat, inovatif, dan berkelanjutan.
“Pengurus APTISI yang dilantik hari ini harus menjadi motor perubahan. Tantangan pendidikan tinggi semakin kompleks, sehingga diperlukan kepemimpinan yang visioner, kolaboratif, dan mampu menjembatani kepentingan perguruan tinggi, pemerintah, dan industri,” ujar Prof. Masrurah
Prof. Masrurah menegaskan bahwa kehadiran pimpinan PTS dari seluruh Indonesia merupakan momentum strategis untuk memperkuat sinergi nasional.
“APTISI harus menjadi ruang kolaboratif yang mempersatukan perguruan tinggi swasta dari berbagai kondisi dan karakter yang berbeda, sehingga mampu saling menguatkan dalam peningkatan mutu,” tuturnya.
APTISI Mitra Strategis Pembangunan Mutu PTS
Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH., MH., mengucapkan selamat kepada pengurus APTISI Pusat periode 2025–2030. Beliau juga menyampaikan apresiasi karena beberapa SDM UMI diamanahkan untuk memperkuat kepengurusan nasional.
“Ini amanah besar sekaligus kesempatan untuk memperkuat tata kelola PTS yang semakin kompetitif. APTISI selama ini menjadi mitra strategis UMI dalam berbagai program peningkatan mutu,” ujar Prof. Hambali.
Lajut dikatakan, setiap perguruan tinggi memiliki tantangan yang berbeda-beda, karena itu, APTISI diharapkan menjadi ruang penting untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi bersama.
Kegiatan yang berlangsung dua hari ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain: Mendikti Saintek, Gubernur DKI Jakarta, Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia, Hasyim Djojohadikusumo, Ketua BAN-PT serta para pimpinan PTS dari seluruh Indonesia. Kehadiran para tokoh ini memperkuat komitmen bersama dalam mendorong akselerasi kualitas pendidikan tinggi nasional.
(HUMAS)
