Prof. Mansyur Ramly Didaulat Khutbah di Pemda Luwu Utara: Sinergi Umat Dimulai dari Aqidah yang Kokoh

Author Website UMI

/

Luwu Utara, umi.ac.id — Dalam kunjungan kerja Pimpinan Yayasan wakaf dan Rektor Universitas Muslim Indonesia dengan Pemerintah Luwu Utara, Ketua Pembina YW UMI, Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, SE., MSI diminta kesediaan oleh Bupati Luwu Utara, Andi Abd. Rahim, ST., untuk khatib dalam shalat Jumat di Masjid Kantor Bupati Luwu Utara. (25/4).

Prof. Dr. Mansyur Ramly, SE., Msi , dalam khutbah Jumat, beliau mengajak jamaah untuk meneguhkan kembali fondasi utama kehidupan seorang Muslim yaitu aqidah yang kokoh kepada Allah SWT., dengan mengutip firman Allah SWT.

“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah Maha Suci, Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran”, ucap Professor Fakultas Ekonomi & Bisnis UMI tersebut.

Kesadaran sebagai makhluk ciptaan Allah harus menumbuhkan ketundukan hati, kerendahan pikiran, dan tindakan yang dilandasi nilai-nilai tauhid, sebutnya.

“Segala sesuatu berasal dari-Nya dan kembali kepada-Nya. Maka, hidup yang benar adalah hidup yang dibingkai oleh kesadaran ilahiah, bukan ego pribadi,” ujar Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI ini.

Aqidah, lanjut Profesor Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI ini, bukan sekadar keyakinan abstrak, melainkan fondasi dari segala aspek kehidupan, termasuk dalam membangun hubungan sosial, kerja sama, dan ukhuwah Islamiyah. Tanpa aqidah yang kokoh, semua aktivitas hanyalah gerak tanpa makna, tegasnya.

Mantan Rektor UMI itu juga mengurai bahwa Dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, sinergi dan kolaborasi antarlembaga merupakan bentuk nyata dari sunnatullah.

Mengutip QS. Ar-Rum ayat 22, Prof. Mansyur mengajak jamaah untuk memandang perbedaan sebagai anugerah: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan langit dan bumi serta berlain-lainan lidahmu dan warna kulitmu.” Perbedaan latar belakang, kompetensi, dan tujuan harus dikelola dalam semangat kebersamaan sebagai saudara seiman.

Khutbah tersebut juga menyinggung momen penting dalam pembangunan daerah, yakni sinergi antara Universitas Muslim Indonesia (UMI) dengan Pemerintah Daerah Luwu Utara. Beberapa program kolaboratif yang digagas meliputi pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur pendidikan, riset dan inovasi berbasis kearifan lokal, hingga inkubasi UMKM berbasis pesantren.

“UMI hadir bukan untuk berdiri di menara gading, tetapi untuk membumikan ilmu. Pemerintah juga tidak cukup hanya dengan regulasi, ia butuh masukan akademik agar kebijakan tepat sasaran,” papar Prof. Mansyur.

Kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pemerintahan menjadi syarat mutlak agar potensi daerah berkembang secara maksimal, bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dalam membentuk karakter masyarakat yang beriman, toleran, dan sejahtera, urainya..

Menutup khutbahnya, Prof. Mansyur mengajak seluruh jamaah dan pemangku kepentingan untuk menjadikan aqidah sebagai poros dalam bergerak dan bersinergi.

“Semoga Allah memberkahi setiap niat baik dan usaha kita bersama, menjadikan kita umat yang kuat aqidahnya dan siap berkontribusi demi kemajuan bersama.”urainya.

(HUMAS)

SHARE ON