Makassar, umi.ac.id – Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Muslim Indonesia (UMI) genap merayakan usia ke 44 tahun (1981-2025). Ini ditandai dengan berbagai kegiatan positif sebagai rangkain Milad ke 44.
Dalam rangkaian Milad bertajuk ‘Membumi di Setiap Langkap dan Membara dalam Jiwa’ ini, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang lingkungan itu menggelar Sharing Session yang berlangsung di Auditorium Al Jibra UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Jumat (17/10/2025).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Rektor UMI Prof. Dr. H Hambali Thalib, SH, MH, ini mengangkat tema Sharing Session ‘Lingkungan Hidup’ ini menghadirkan Pembicara dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan Afriandi Anas.

Rektor UMI Prof Hambali Thalib, mengungkapkan, UKM termasuk Mapala memiliki merupakan potensi yang sangat besar dalam memberikan kotibusi langsung untuk kemajuan sebuah perguruan tinggi seperti UMI.
“Ini potensi, mari saling memban. Kami sebagai pimpinanUMI yang diberi amanah untuk membawa kampus UMI melihat potensi itu. Hal tersebut dikarenakan salah satu yang menjadi variabel keberhasilan UMI adalah pembinaan mahasiswa, termasuk UKM,” jelasnya.
Profesor Fakultas Hukum (FH) UMI, ini mengaku, Mapala UMI memiliki sejumlah kegiatan yang positif yang mestinya mendapat ruang dan dukung. Hal ini yang terus dilakukan oleh pimpinan UMI.

“Mapala ini memiliki kegiatan luar biasa. Ini mestinya dipublish. Saya yakin dan percaya para senior Mapala banyak banyak yang berhasil. Perjalanan panjang 44 tahun ini merupakan hal luar biasa,” tegasnya.
Sementara itu, Pembina Mapala UMI Dr. Andi Surahman Batara, SKM, M.Kes, menyebutkan, serangkaian kegiatan telah dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Kegiatan-kegiatan itu diikuti oleh alumni, pengurus dan anggota Mapala UMI.

“Beberapa kegiatan terakhir yakni aksi bersih kampus, yang merupakan wujud kepedulian terhadap isu isu lingkungan dan meningkatkan kepedulian pada persoalan lingkungan. Dalam minggu ini saja ada beberapa kegiatan seperti Pendakian Rinjani, Pemetaan Ruang Maros, hingga Pemetaan Terumbu Karang dan Biota Laut, “ jelasnya. (*)