Rapat Senat Luar Biasa UMI Kukuhkan Empat Profesor FK sebagai Anggota Dewan Guru Besar

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali kembali menggelar Rapat Senat Luar Biasa dalam rangka Penerimaan Anggota Dewan Profesor di Auditorium Al Jibra UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, kamis (21/8/2025).

Rapat Senat Luar Biasa UMI ini mengukuhkan empat Profesor Fakultas Kedokteran (FK) UMI sebagai Anggota Dewan Guru Besar UMI.

Keempat Profesor FK UMI UMI itu adalah Prof. dr. Andi Husni Tanda, Sp.An(K) KMN, PhD, Prof. dr. Djauhariah A Majid, Sp.A, Subsp.Neonatologi (K), dan Prof. Dr. dr. Syarifuddin Rauf, Sp.A, Subsp. Nefrologi (K), serta Prof. dr. Syarifuddin Wahid, PhD, Sp.PA (K), Sp.F, DFM.

Rapat senat yang dipimpin langsung oleh Rektor UMI Prof. Dr. H Hambali Thalib, SH, MH, sebagai Ketua Senat UMI, dihadiri oleh Pimpinan Yayasan Wakaf UMI, Rektorat, anggota senat, hingga keluarga besar FK UMI.

Dalam pidato akademiknya, Prof. dr. Andi Husni Tanda, Sp.An(K) KMN, PhD, mengangkat tema pidato ‘What is pain’ atau Apa itu Rasa Nyeri.

“Rasa Nyeri atau yang biasa kita sebut dengan rasa sakit itu juga sangat dipengaruhi oleh banyak hal seperti ekspektasi (Expectation) dan atensi (Attention),” jelasnya.

Prof. dr. Djauhariah A Majid, Sp.A, Subsp.Neonatologi (K), menarik topil pidato akademik bertajuk ‘Air Susu Ibu(ASI): Investasi Kesehatan Jangka Panjang untuk Ibu dan Bayi’.

“Ibu Ibu saat ini cenderung lebih memilih susu instant seperti susu kaleng ketimbang penggunaan ASI. Padahal ASI salah satu bagian dari perintah agama, bahkan perintah negara secara kesehatan juga sangat lebih baik penggunaan ASI dari pada susu formula,” bebernya.

Sedangkan, Prof. Dr. dr. Syarifuddin Rauf, Sp.A, Subsp. Nefrologi (K), mengangkat judul ‘Indonesia Emas melalui Kesehatan Ginjal Anak Bebas dari Sindrome Nefrotik Berlandaskan Kesehatan Thibbun Nabawi’.

Sementara, Prof. dr. Syarifuddin Wahid, PhD, Sp.PA (K), Sp.F, DFM, dengan pidato akademik berjudul ‘Pengenalan Ilmu Patologi Anatomi’. Ilmu.

Mantan Dekan FK UMI, mengungkapkan sebab dan patogenesis (proses) timbulnya suatu penyakit dengan mempelajari kehadiran faktor penyebab dan perubahan atau kelainan pada jaringan yang sakit (patologi anatomi).

“Sebagai ilmu terapan dalam pelayanan kesehatan ilmu ini bermanfaat untuk menegakkan diagnosa memilih pengobatan yang tepat dan memprediksi perjalanan penyakit dalam kurung progmosa,” tuturnya.

Ketua Dewan Profesor UMI Prof. Dr. H Mansyur Ramly, SE, M.Si, menegaskan, meski baru bergabung secara formal ke Dewan Profesor UMI, namun keempat professor ini telah banyak memberikan kontribusi bagi UMI, khususnya Fakultas Kedoteran.

“Keempat Profesor ini telah memberikan pengabdian yang cukup banyak baik sebagai pengajar atau bentuk yang lain. Beliau juga memberikan teladan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Apalagi di UMI dituntut untuk terus belajar dan mengajar,” terangnya.

“Selamat dan terus menjaga semangat untuk terus menunjukan karya karya bermanfaat di tengah masyarakat,” sambung Ketua Pembina YW UMI tersebut.

Rektor UMI Prof. Dr. H Hambali Thalib, SH, MH, Penerimaan ini bukanlah seremoni formal. Ini adalah pengakuan atas dedikasi, inovasi, dan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu kedokteran serta kemanfaatannya bagi masyarakat. Karya-karya para profesor senior ini bukan hanya menambah teori, tetapi memberikan dampak nyata bagi dunia praktik kedokteran dan kesehatan bangsa.

“Karena itu, saya berpesan kepada generasi muda dosen dan mahasiswa mahasiswa FK-UMI: seraplah ilmu, adab, dan semangat para profesor senior kita. Jadikan mereka teladan dalam mengabdi kepada ilmu dan masyarakat,” katanya.

“Inilah gerbang kejayaan baru FK UMI. Mari kita berikan tepuk tangan meriah, bukan hanya untuk keempat profesor senior kita, tetapi juga untuk kejayaan UMI sebagai sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, Kampus Ilmu dan Kampus Ibadah serta kampus pengabdian dan perjuangan,” tutupnya. (*)

SHARE ON