Makassar, umi.ac.id – Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) diwakili Wakil Rektor IV UMI Dr.KH.Muhammad Ishaq Samad, MA, membuka Kuliah Umum tentang Roadmap Penelitian Skala Nasional Berbasis Astacita yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya (LP2S) UMI.
Kuliah Umum ini dengan tema strategis ‘Roadmap Penelitian Skala Nasional Berbasis Astacita’ ini berlangsung pada Jumat, 11 Juli 2025, di Aula lantai 3 Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Kampus 2 UMI.
Hadir Direktur DPPM Kemendiktisaintek Prof.I Ketut Adniyana, M.Si Ph.D dan Koordinator Penelitian DPPM Erlyn Puspaputri, SSi, M.Sc, sekaligus Narasumber Kuliah Umum. Hadir pula Wakil Rektor III Hj.Nurfadhillah, SH.MH.Ph.D, dan segenap pimpinan Pascasarjana, pimpinan Fakultas dan Lembaga, para dosen, peneliti, dan seratusan sivitas akademika UMI.

Dr. Ishaq Shamad, mengatakan, sebagai perguruan tinggi Islam terkemuka, UMI terus mendorong peran aktif sivitas akademikanya dalam mewujudkan riset yang tidak hanya unggul dalam publikasi, tetapi juga relevan dengan kebutuhan bangsa.
“Kami berharap semua peserta memperoleh pemahaman yang lebih sistematis dan operasional tentang bagaimana mengintegrasikan Astacita ke dalam agenda riset institusi, baik dalam level individu dosen, pusat studi, maupun fakultas. Kita perlu bergerak dari riset yang bersifat sporadis menjadi riset yang terkoordinasi, terstruktur, dan berdampak,” jelasnya.
“Kita ingin penelitian di UMI tidak hanya berhenti di jurnal, tetapi dapat menjawab problem nyata masyarakat. Selain itu dapat mendorong inovasi, serta memperkuat kontribusi UMI dalam pembangunan nasional dan peradaban Islam,” sambung Alumni Fakultas Agama Islam (FAI) UMI.

Pimpinan UMI juga menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas capaian yang luar biasa dari LP2S UMI, yang telah berhasil menjadi penerima dana penelitian DPPM Dikti terbanyak di lingkup LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara. Ini adalah pencapaian yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga menunjukkan bahwa budaya riset di UMI semakin kokoh dan diakui secara nasional. Tentu, hal ini tidak terlepas dari kerja keras para dosen peneliti, dukungan pimpinan fakultas, serta sinergi yang dibangun oleh LP2S UMI dalam membina proposal berkualitas dan berbasis kebutuhan bangsa.
UMI, sebagai perguruan tinggi islam yang terakreditasi institusi unggul, tidak boleh hanya mengejar penelitian secara kuantitas saja, tetapi harus mengarahkan penelitian berkualiatas agar memiliki nilai guna, nilai strategis, dan nilai kemaslahatan bagi umat dan bangsa.
Beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW yang relevan dengan semangat penelitian yang bisa dihubungkan dengan ASTACITA (Delapan Agenda Pembangunan Nasional), khususnya dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi, kesejahteraan, dan pembangunan berbasis nilai-nilai keislaman antara lain disebutkan ayat Al-Qur’an tentang Kewajiban Meneliti dan Menggunakan Akal.
Dalam QS. Al-Mujadilah.“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”Ayat ini menegaskan bahwa ilmu pengetahuan (termasuk hasil penelitian) merupakan sumber kemuliaan dan kemajuan suatu bangsa. Hal ini relevan dengan Astacita padanpoin Peningkatan Kualitas SDM dan Ilmu Pengetahuan.
Demikian pula Ayat tentang Observasi dan Penelitian Alam pada QS. Ali Imran: 190-191. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal.” Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an mendorong umat Islam untuk berpikir, mengamati, dan meneliti fenomena alam. Ini menjadi dasar spiritual dari penelitian berbasis bukti dan observasi, sejalan dengan inovasi riset strategis nasional.
Tentu Integrasi Nilai Islam dalam Pembangunan yang Relevan dengan ASTACITA antara lain mencakup pembangunan SDM, ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, wawasan kebangsaan, serta penguatan budaya dan karakter. Penelitian berbasis ASTACITA sejatinya memiliki landasan syar’i yang kuat, karena mendorong penggunaan akal dan observasi, memperjuangkan kemaslahatan dan keadilan, serta membangun peradaban melalui ilmu dan inovasi
“Ke depan, kami mengajak seluruh civitas akademika UMI untuk memperkuat kolaborasi riset lintas fakultas dan institusi, membangun roadmap penelitian yang terintegrasi dengan Astacita, dan menjadikan UMI sebagai pusat keunggulan riset berbasis nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Sekali lagi kami menyampaikan apresiasi kepada LP2S UMI atas dedikasi dan terobosan strategisnya. Mari kita jadikan forum ini sebagai momentum memperkuat arah riset kita, agar lebih berdampak dan berkelanjutan,” harap Ishaq Shamad.
Sementara itu Direktur DPPM Kemendiktisaintek Prof.I Ketut Adniyana, M.Si Ph.D dalam pemaparannya menjelaskan roadmap penelitian Kemendiktisaintek yang mencakup berbagai skema. Ia meminta para peneliti UMI untuk memiliki bank proposal penelitian, sehingga skema apapun yang diterbitkan oleh DPPM Dikti, maka akan selalu siap proposal penelitiannya.
Dikatakan Astacita, sebagai delapan agenda strategis pembangunan nasional, harus menjadi bingkai dalam kita menyusun dan mengarahkan peta jalan (roadmap) penelitian agar sejalan dengan arah kebijakan nasional dan visi Indonesia Emas 2045.

Ketua LP2S UMI Prof.Baharuddin Semmaila melaporkan capaian yang telah diraih oleh LP2S UMI selama beberapa tahun ini, khususnya UMI sebagai klaster utama dalam penelitian. Selain itu UMI juga sebagai penerima danah hibah penelitian terbanyak di LLDIKTI IX Sultanbatara sebanyak Rp, 6,2 Milyar.