Rektor UMI Dampingi Rektor UKM Terima Gelar Kebangsawanan dari Kerajaan Sanrobone

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id – Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof.. Dr. H Basri Modding, SE, M.Si bersama Vice Chancellor (Rektor) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Prof Dato, Ts Dr. Mohd, Ekhwan HJ Toriman mengunjungi Kerajaan Sanrobone di Sanrobone, Kabupaten Takalar, Minggu (22/5/2022).

Dalam kesempatan itu, Rektor UMI bersama seluruh jajaran pimpinan di UMI baik Yayasan dan Rektorat juga mendampingi penganugerahan gelar kebangsawanan untuk Prof, Ekhwan, dari Kerajaan Sanrobone oleh Raja Sanrobone Dr. Ir. H Ali Mallombasi Daeng Nyengka, MT.

Gelar adat yang duterima oleh Prof Ekhwan tersebut adalah Imangngassakki Daeng Nyorong. Gelar kebangsawanan ini bermakna adalah hbungan yang erat atau kuat. Menurut raja Sanrobone, Ali Mallombassi, gelar kebangsawanan ini diharapkan dapat mendorong hadirnya silaturahim dan kerjasama yang semakin kuat antara Indonesia dan Malaysia.

“Juga untuk UMI dan UKM agar semakin memberikan kontribusi bagi kemajuan masyarakat secara luas,” kata Alumni dan dosen Fakultas Teknik (FT) UMI itu.

Prosesi peganugerahan gelar adat ini dilakukan dalam acara musyawarah adat (Angalle Ada’) di Istana Kerajaan Sanrobone. Setelah pengukuhan, pihak Kerajaan Sanrobone kemudian membacakan Sejarah Kerajaan Sanrobone dan Makna Gelar Kebangsawanan yang diberikan.

Setelah itu, Rektor UMI dan UKM lalu menerima Buku Album Budaya Istana Sulawesi yang diserahkan langsung oleh Raja Sanrobone. Buku itu berisikan sejarah dan kisah penting kerajaan-kerajaan di Sulawesi, termasuk Kerajaan Sanrobone.

Rektor UMI Prof Basri Modding mengungkapkan, penganugerahan gelar kebangsawanan ini tidak lepas dari buah kerjasama yang erat antara UMI dengan UKM. Sehingga, sebagai bentuk apresiasi masyarakat, Rektor UKM diberi gelar Kebangsawanan.

Sementara itu,Rektor UKM Prof Ekhwan menyebutkan, Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara dengan rumpun melayu terbanyak memiliki keterikatan yang cukup kuat. Ini bisa terdeteksi dalam kajian diaspora Melayu, termasuk Bugis Makassar di wilayah Malaysia dan Indonesia.

“Sebagai pimpinan UKM, tentu kami akan terus mendorong hadirnya kajian-kajian yang berbasis kebudayaan dan sejarah seperti yang diketahui tentang keterikatan sesama rumpun Melayu. Semoga ini (Gelar kebangsawanan) bisa memberikan dampak yang nyata bagi kedua negara,” tutupnya.

Setelah menerima gelar kebangawanan, rombongan UMI dan UKM melanjutkan kunjgan ke Istana Kerajaan Gowa yang dikenal dengan nama Balla Lompoa, di Jalan K. H. Wahid Hasyim, Kabupaten Gowa.

(HUMAS)

SHARE ON

Leave a Comment