Makassar, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) semakibn Unggul jauh dalam hal akademik. Ini dapat dilihat dari berbagai indikator salah satunya dengan produktivitas menghasilkan Profesor atau Guru Besar.
Dosen UMI berlomba-lomba meraih jabatan akademik tertinggi tersebut di berbagai bidang dan rumpun ilmu di kampus UMI. Produkivitas UMI ini telah tercatat sejak lama dalam urusan keunggulan jumlah Profesor.
UMI tercatat memiliki jumlah profesor terbanyak di kampus swasta lingkup Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX. Setiap tahunnya, UMI terus mencetak profesor baru.
Awal tahun 2024 per-bulan Januari saja, UMI telah mengukuhkan delapan Profesor baru dari berbagai fakultas. Pertama pada Kamis (12/1/2024) lalu, tiga profesor dikukuhkan antara lain Prof. Dr. Ramlawati, SE., MM, dan Prof. Dr. Aryati, SE., M.Si dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Prof. Dr. Ir. Lamatinulu, ST., MT., IPM ASEAN Eng, Fakultas Teknologi Industri (FTI).
Tidak sampai dua pekan, tepatnya pada Selasa (23/1/2024), UMI kemudian mengukuhkan lagi dua nama profesor baru yakni Prof Dr Yusriani, SKM, M.Kes, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Prof Dr Syamsuri Rahim, SIP, MSi, Ak., CA, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Dua hari setelahnya, UMI kembali lagi menggelar Rapat Senat Terbuka untuk pengukuhan profesor. Tiga nama akademisi Fakultas Hukum (FH) UMI kembali dikukuhkan. Ketiga dosen itu adalah Prof. Dr. Nurul Qamar, SH, MH, Prof. DR. Muhammad Rinaldy Bima, SH, MH, dan, Prof. Dr. Hasbuddin Khalid, SH, MH.
Perguruan tinggi swasta pertama terakreditasi Unggul di luar Jawa ini dan kembali mendapat akreditasi UNGGUL tahun 2023 menargetkan 10 persen dosennya bergelar profesor dalam tahun 2024 dari jumlah dosen yang dimiliki.
“Jadi persentasinya 10 persen dari total dosen UMI, maka harus ada 88 orang bergelar profesor. Ini target di tahun 2024 kita,” jelas Rektor UMI Prof. Dr. H Sufirman Rahman, SH MH.
Saat ini disebutkan Profesor Fakultas Hukum UMI itu, UMI telah memiliki Profesor aktif yang tercatat sebanyak 77 orang. Dengan demikian, UMI tinggal butuh 11 lagi untuk mencapai target itu.
“Berarti kita masih kurang 11 orang. Saya kira insyallah target Profesor UMI kita tahun ini tidak muluk-muluk,” ungkapnya.
Sehingga, untuk memenuhi target tersebut, Prof Sufirman mengaku akan mengawal seluruh dosen di UMI untuk melanjutkan studinya dengan cepat.
“Ini sangat yakin dan optimis tahun ini bisa lewat dari 10 persen. Saya sebagai Rektor akan turun tangan langsung untuk mengawal teman-teman,” tandasnya.
Diketahui, dalam waktu dekat ini UMI juga akan mengukuhkan 7 dosen lagi. Artinya, UMI telah mencapai lebih dari targetnya. Ini adalah bukti keunggulan UMI yang telah jauh melangkah untuk persoalan penjaminan kualitas mutu. (*)