UMI dan BKKBN RI Jalin Kemitraan Strategis dalam Pengembangan Kependudukan dan Keluarga

Author Website UMI

/

Jakarta, umi.ac.id Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nasional (BKKBN) Republik Indonesia terus memperkuat upaya peningkatan kualitas kependudukan dan pembangunan keluarga melalui kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi.

Sebagai perguruan tinggi terakreditasi Unggul dan berorientasi pada pendidikan serta dakwah, Universitas Muslim Indonesia (UMI) dipandang sebagai salah satu mitra potensial dalam pengembangan isu kependudukan dan keluarga.

Hal tersebut menjadi salah satu agenda utama dalam kunjungan pimpinan UMI yang dipimpin langsung oleh Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH., MH., didampingi Wakil Rektor III Hj. Nurfadillah Mappaselleng, SH., MH., Ph.D., Wakil Rektor V Prof. Dr. Ir. Muh. Hattah Fattah, MS., serta Wakil Dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat Dr. Andi Surahman Batara, SKM., M.Kes.

Pertemuan berlangsung di ruang kerja Menteri BKKBN RI, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., Jalan Permata, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (23/9/2025).

Menteri BKKBN RI, Dr. Wihaji, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi dan harapannya atas peluang kerjasama dengan UMI.

“Saya mendapatkan tamu yang luar biasa, yaitu pimpinan dari perguruan tinggi yang luar biasa, UMI. Insya Allah kita akan mengembangkan kolaborasi untuk berbagai program, khususnya terkait kependudukan dan keluarga. Kita tidak bisa bekerja sendirian, perguruan tinggi seperti UMI sangat penting untuk bersama-sama membangun bangsa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menteri Wihaji juga mengundang UMI untuk aktif berkontribusi dalam forum-forum kependudukan.

“Kami memiliki forum peduli kependudukan. Semoga dari UMI hadir ide dan gagasan terbaik demi peningkatan kualitas kependudukan dan pembangunan keluarga di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor UMI, Prof. Hambali Thalib, menyambut baik respon positif Menteri BKKBN terhadap rencana kemitraan ini.

“Alhamdulillah, pertemuan ini berjalan lancar dan memberikan peluang besar bagi UMI untuk memperkuat kontribusi pada isu-isu kependudukan. Rencana kerjasama ini akan diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMI dan Kementerian BKKBN, yang insya Allah akan segera direalisasikan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Hambali juga memperkenalkan UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah terakreditasi Unggul, yang untuk kedua kalinya (2018 dan 2023) berhasil meraih akreditasi institusi tertinggi dari BAN-PT.

Saat ini UMI memiliki sekitar 23.000 mahasiswa, 65 Program Studi, serta 145.000 alumni yang telah berkiprah di berbagai sektor pemerintahan, swasta, dan industri baik di dalam maupun luar negeri. Beberapa tokoh nasional juga merupakan alumni UMI, termasuk Menteri Hukum dan HAM RI.

Selain itu, UMI juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui 36 desa binaan yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Maluku, sebagai wujud komitmen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Dengan rencana kerjasama bersama BKKBN, UMI menegaskan peran strategisnya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah yang tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik dan dakwah, tetapi juga berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa melalui penguatan kualitas kependudukan dan keluarga di Indonesia. (*)

SHARE ON