Makassar, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menegaskan langkahnya menuju World Class University dengan memperkuat jejaring internasional.
Pada ajang ASEAN Universities Exhibition and Forum (AEF) 2025 yang digelar di Sunway Resort Hotel, Selangor, Malaysia, Senin–Selasa (24–25/2/2025), UMI hadir sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) satu-satunya di luar Pulau Jawa yang mendapat undangan khusus dari Education Malaysia Global Services (EMGS), Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.
Di sela kegiatan AEF 2025, UMI menandatangani Collaborative Research Agreement bersama Universiti Malaya (UM)—kampus peringkat 60 dunia versi QS Ranking.
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, dan Dekan Akademi Pengkajian Islam Universiti Malaya, Prof. Dr. Mohd Fauzi Hamat, bersama Vice Chancellor Universitas Malaysia Terengganu (UMT) Prof. Ir. Ts. Dr. Mohd Zamri Bin Ibrahim, disaksikan langsung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Malaysia, Datuk Prof. Dr. Azlinda Azman, dan CEO EMGS, Novie Tajuddin..
Kerja sama riset bertajuk “Reconstruction of the Madani State in Indonesia and Malaysia Based on Tuhfat al-Nafis” ini berlangsung dua tahun melalui skema Matching Grant. Setelah sebelumnya sukses melahirkan publikasi bersama pada 2024, riset terbaru diharapkan mampu memberikan kontribusi akademik yang signifikan di kancah internasional.

Rektor UMI, Prof. Hambali Thalib, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bukti komitmen UMI dalam memperluas jejaring global, memperkuat riset, serta meningkatkan mobilitas dosen dan mahasiswa.
“Alhamdulillah, UMI menjadi PTS satu-satunya di luar Pulau Jawa yang mendapat undangan resmi dari EMGS. Selain pameran dan forum rektor, kegiatan ini juga menjadi momentum penting penandatanganan MoU dan MoA dengan UM dan UTM untuk memperkuat kolaborasi internasional,” jelasnya.
Prof Hambali menambahkan bahwa kehadiran UMI dalam Forum AEF 2025 di Malaysia ini selain bukti komitmen internasionalisasi UMI juga menjadi ruang untuk lebih mengembangkan jejaring dan implementasi Tridarma Perguruan Tinggi pada skala yang lebih luas yakni level internasional,” ujarnya.

Wakil Rektor V UMI, Prof H Muh Hattah Fattah, menambahkan bahwa forum ini sangat penting untuk UMI dalam memperluas kerjasama internasional, termasuk penelitian bersama dengan Universitas Malaya. Alhamdulillah dilaksanakan penandatanganan riset kolaboratif dengan Universiti Malaya adalah capaian penting yang disaksikan langsung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Malaysia. Ini akan semakin menguatkan reputasi UMI di tingkat ASEAN
“Alhamdulillah Universitas Muslim Indonesia hadir dalam Asian university exhibition and forum ini yang merupakan forum yang bergengsi pada tingkat Asia tenggara dan tadi baru saja kita menandatangani kerjasama collaboration agreement dengan skema ground yaitu penelitian bersama dengan Universitas Malaya yang dihadiri dan disaksikan langsung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Malaysia,” tutunya.
Dalam pameran AEF 2025, UMI tampil memukau dengan tema Maritime Heritage. Delegasi UMI mengenakan busana adat Bugis-Makassar lengkap dengan songkok recca dan pinang goyang, menarik perhatian pengunjung serta mahasiswa ASEAN peserta Student Mobility Program. Kehadiran stand UMI bahkan dikunjungi langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, YB Dato’ Seri Diraja Dr. Zambry Abd Kadir, yang menerima penyematan songkok recca sebagai simbol persahabatan budaya.
Partisipasi UMI di AEF 2025 bukan hanya memperlihatkan kesiapan bersaing di level global, tetapi juga meneguhkan posisinya sebagai kampus Islami terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang konsisten melangkah menuju reputasi internasional.
(HUMAS)