UMI Dorong Kolaborasi Riset dan Mobilitas Internasional, WR V  Paparkan Kontribusi Akademik UMI di Forum Kerja Sama ASEAN    

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran akademik di kawasan ASEAN melalui berbagai inisiatif strategis, mulai dari kolaborasi riset internasional, mobilitas dosen dan mahasiswa, hingga partisipasi aktif dalam forum ilmiah berskala regional dan global.

Komitmen ini ditegaskan Rektor Universitas Muslim Indonesia yang diwakili Wakil Rektor V, Bidang Kerjasama dan Promosi UMI, Prof. Dr. Ir. H Muhammad Hattah fattahm MS  dalam Focus Group Discussion (FGD) dan Kuliah Tamu bertema “Kerja Sama Penelitian, Program Magang, dan KKN Internasional dalam Mendukung Kerja Sama ASEAN” yang diselenggarakan di Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Selasa (22/7/2025).

Forum yag berlangsung di Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jalan HM, Yasin Limpo, Gowa, ini, dihadiri oleh pimpinan Peguruan Tinggi negeri da swasta se-Kota Makassar.

Dihadapan Sidharto R. Suryodipuro, Wakil Rektor V UMI menjelaskan, pada bidang penelitian, UMI aktif mengembangkan  riset kolaboratif yang relevan dengan  isu kawasan, seperti Halal Issue, Islmic and Culture Studies, Industri Sawit, Sport Centre, dan masih banyak lagi.

“UMI menginisiasi program riset lintas negara yang melibatkan para peneliti ASEAN, sekaligus mendorong publikasi ilmiah pada jurnal  bereputasi internasional. Dengan pendekatan ini, UMI tidak hanya memperluas jejaring keilmuan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap penguatan kualitas riset dan solusi atas tantangan bersama di kawasan ASEAN,” jelasnya

Salah satu riset unggulan UMI yang dinilai fenomenal adalah kolaborasi dengan National University of Singapore terkait Maritime Heritage of Singapore and Sulawesi yang menggali naskah langka Manuskrip Daeng Paduppa sebagai warisan budaya maritim. Seminar internasional yang mengangkat hasil riset ini bahkan dihadiri oleh Wapres RI (ke-10 hingga 12) HM Jusuf Kalla, di National University Singapura.

Selain Singapura, UMI juga menjalin kemitraan aktif dengan institusi pendidikan tinggi di Malaysia, Thailand, dan negara ASEAN lainnya, termasuk dalam penyelenggaraan KKN Internasional, program IISMA, serta forum IC Halal di Malaysia yang membahas solusi terhadap embargo sawit.

Prof Hatta juga memaparkan berbagai program UMI secara konsisten mendorong dosen dan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam forum-forum ilmiah di tingkat ASEAN. Melalui kemitraan strategis dengan perguruan tinggi di ASEAN, UMI memperkuat perannya sebagai institusi yang mendukung integrasi akademik dengan kebutuhan global. Upaya ini mencerminkan visi UMI sebagai perguruan tinggi yang memiliki daya saing global dan Wolrd Class Universit.

  “Melalui kemitraan strategis dengan perguruan tinggi di kawasan ASEAN, UMI terus memperkuat kontribusinya dalam mendukung integrasi akademik yang sejalan dengan kebutuhan global dan perkembangan masyarakat regional,” ujarnya.

Direktur Jk Centre UMI itu menambahkan bahwa UMI juga turut mengambil bagian dalam inisiatif diplomasi pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari Timor Leste, sebagai bentuk dukungan terhadap proses integrasi negara tersebut ke dalam ASEAN.

“Alhamdulillah, pada Februari 2025 lalu, UMI menjadi satu-satunya PTS dari luar Pulau Jawa yang mendapat undangan dari EMGS Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia untuk mengikuti ASEAN Universities Exhibition and Forum (AEF) 2025 di Sunway Resort, Selangor, Malaysia. Ini menjadi bukti bahwa kiprah UMI dalam jaringan akademik ASEAN diakui dan terus berkembang,” pungkas Prof. Hattah.

Prof Hatta juga mengucapkan terima kasih atas undangan Kementrian luar Negeri. Hal ini menunjjukkan bahwa kehadiran UMI dalam forum ini mencerminkan tekad dan visi UMI  untuk terus terlibat aktif dalam membangun sinergi pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara, sekaligus mempersiapkan generasi unggul yang siap bersaing di kancah global.

Dalam kesemoatan tersebut,  Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Sidharto R. Suryodipuro, menekankan pentingnya posisi strategis Makassar sebagai gerbang utama kawasan Indonesia Timur dalam pengembangan konektivitas dan kerja sama kawasan Asia Tenggara.

“Sekitar dua pertiga wilayah maritim ASEAN secara geografis berada di Indonesia, menjadikannya elemen kunci dalam membangun konektivitas maritim regional. Selama ini, pusat konektivitas kawasan Asia Tenggara lebih terfokus di bagian barat seperti Singapura, Malaysia, hingga Vietnam dan Jawa. Namun dalam satu dekade terakhir, kawasan Indonesia Timur, termasuk Makassar, telah mengalami kemajuan signifikan dalam pengembangan infrastruktur konektivitas,” ungkapnya.

Sidharto menambahkan bahwa tren pengembangan tersebut diproyeksikan akan memberikan dampak besar dan beragam bagi pertumbuhan kawasan hingga tahun 2028, sehingga memperkuat posisi Makassar sebagai simpul penting dalam strategi integrasi ASEAN di sektor maritim dan pendidikan tinggi.

SHARE ON