Makassar, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menggelar dzikir khusus dalam rangka penerimaan mahasiswa baru, sebuah tradisi rutin yang menjadi bagian dari ikhtiar spiritual lembaga dalam menyambut mahasiswa baru.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pelayanan Lantai 2 Menara UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, pada Rabu (18/6/2025).
Berbeda dari dzikir bulanan yang biasa dilaksanakan, dzikir kali ini diadakan secara khusus untuk menandai dimulainya masa penerimaan mahasiswa baru.
Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan UMI, mulai dari Yayasan wakaf UMI Rektor dan Wakil Rektor, Dekan, Ketua Lembaga, Direktur, hingga para pejabat penting di lingkungan kampus.
Kegiatan dimulai dengan Shalat Duha, dilanjutkan dengan dzikir bersama, doa, dan ditutup dengan ramah tamah sederhana, mengikuti tradisi khas UMI yang mengedepankan nilai spiritual dan kebersamaan.
Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH, MH, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan dzikir ini merupakan bagian dari tradisi yang tetap dipertahankan meskipun memiliki format berbeda dari dzikir bulanan.

“Ini adalah tradisi yang biasa dilakukan tanpa mengurangi makna spiritual yang biasa kami lakukan setiap bulan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rektor UMI juga menyinggung berbagai kegiatan penting lainnya yang sedang berlangsung dalam rangka Milad ke-71 UMI, termasuk rencana kehadiran Duta Besar Palestina dan penyerahan bantuan kemanusiaan sebagai bagian dari perayaan tersebut.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Prof. Dr. Hj. Masturah Mokhtar, MA, menekankan pentingnya menjaga semangat kolaborasi dan saling mendukung antar sivitas akademika demi kemajuan institusi.

“Yang perlu dijaga sekarang adalah saling menjaga dan saling mendorong dalam hal-hal yang positif,” ujar Guru Besar Fakultas Sastra, Ilmu Komunikasi, dan Pendidikan UMI.
Ia juga mengingatkan pentingnya kekuatan doa dalam setiap aktivitas yang dilakukan.
“Doa itu harus diungkapkan dan dilakukan setiap saat. Pasti ada doa yang dikabulkan, bisa jadi karena amalan-amalan tertentu yang kita lakukan,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi simbol kuat bahwa UMI tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual dalam setiap langkah pendidikan yang dijalankan. (*)