Padanglampe, Pangkep, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menunjukkan komitmen kuatnya sebagai kampus ilmu dan ibadah dengan menyelenggarakan Pencerahan Qalbu khusus bagi pemegang amanah struktural dalam lingkup UMI Makassar.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin–Rabu, 15–17 September 2025 di Pesantren Darul Mukhlisin UMI Padanglampe ini diikuti oleh sekitar 200 peserta pemegang amanah mulai Ketua Pembina sampai ketua program studi dan Kepala UPT.

Dengan mengusung tema besar: “RE-START – Pencerahan Qalbu untuk Bangkit, Bersih, dan Berkah menuju UMI yang diridhoi Allah SWT,” program ini menjadi momentum kebersamaan, refleksi, dan penguatan komitmen seluruh jajaran pimpinan UMI dalam membangun kembali marwah universitas Islam terbesar di Kawasan Timur Indonesia.
Pidato Rektor: Panggilan untuk Bangkit, Bersih, dan Berkah
Dalam pidato pembukaan, Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, S.H., M.H., menyampaikan pesan yang menggugah hati dan menyentuh qalbu seluruh peserta.

“Satu tahun terakhir saya memimpin UMI dengan hati yang penuh doa dan harapan. Kita semua tahu, UMI bukan tanpa ujian. Namun ujian bukan untuk melemahkan kita, melainkan untuk menguatkan kembali fondasi UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, kampus ilmu dan ibadah serta Kampus Perjuangan dan Pengabdian. Mari kita jadikan momen ini sebagai RE-START sejati: untuk bangkit dengan semangat baru, bersih dengan niat yang ikhlas, dan meraih keberkahan dari Allah SWT,” tegas Rektor.
Pidato rektor tersebut membuat suasana pencerahan qalbu menjadi hening sejenak, bahkan banyak peserta yang menunduk dengan mata berkaca-kaca, merefleksikan perjalanan dan amanah yang diemban.
Ketua Pembina YW UMI: Momentum Kembali ke Khittah
Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, selaku Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, menegaskan bahwa Pencerahan Qalbu ini adalah momentum untuk kembali ke khittah UMI.

“UMI harus kembali berdiri tegak sebagai lembaga pendidikan dan dakwah yang bermartabat. Pencerahan Qalbu ini adalah upaya membersihkan jiwa, menyatukan langkah, dan mengokohkan komitmen kita untuk menjadikan UMI bukan hanya unggul dalam akademik, tetapi juga menjadi kampus yang membawa keberkahan bagi umat, bangsa, dan negara,” ungkapnya.
Ketua Pengurus YW UMI: UMI Sebagai Lembaga Pendidikan dan Dakwah
Sementara itu, Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, M.A., Ketua Pengurus YW UMI, menegaskan pentingnya peran UMI sebagai lembaga pendidikan sekaligus dakwah.

“UMI bukan hanya tempat transfer ilmu, tetapi juga ladang dakwah. Tugas kita adalah memastikan bahwa ilmu yang diajarkan memberi manfaat, amal yang dilakukan bernilai ibadah, dan kepemimpinan yang dijalankan membawa keberkahan. Pencerahan Qalbu ini meneguhkan kembali jati diri UMI sebagai kampus ilmu, ibadah, pengabdian, dan perjuangan,” tuturnya.
Menghadirkan Kebanggaan Umat dan Generasi Muda
Pencerahan Qalbu Pimpinan UMI ini bukan hanya sebuah kegiatan internal, melainkan sebuah pesan moral yang kuat untuk masyarakat luas. Bahwa UMI terus berbenah, bersatu, dan bergerak menuju masa depan yang lebih terang.
Dengan jumlah peserta sekitar 200 orang pejabat struktural UMI, kegiatan ini menjadi bukti nyata kebersamaan, persaudaraan, dan komitmen sivitas akademika UMI untuk menjaga amanah.
Ketua Panitia Pencerahan Qalbu Pemegang Amanah UMI: Dr. KH. Ishak Samad yang juga Wakil Rektor IV UMI, menambahkan bahwa kegiatan ini semakin menguatkan kembali rasa percaya masyarakat bahwa UMI tetap menjadi kampus Islam kebanggaan umat.

Sementara pesan untuk seluruh sivitas akademika UMI, bahwa tema “RE-START: Bangkit, Bersih, dan Berkah” menjadi inspirasi tentang pentingnya integritas, spiritualitas, dan keberkahan dalam menapaki masa depan.
Tentang UMI
Universitas Muslim Indonesia (UMI) adalah perguruan tinggi swasta Islam terbesar di Kawasan Timur Indonesia, dengan sejarah panjang lebih dari 71 tahun. UMI berdiri sebagai kampus ilmu dan ibadah, berkomitmen pada pendidikan, dakwah, pengabdian, dan perjuangan untuk melahirkan generasi yang unggul, berkarakter Islami, dan bermanfaat bagi umat, bangsa, serta negara. (*)