Makassar, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali mencatatkan capaian capaian penting dalam dunia pendidikan tinggi nasional dengan bertambahnya jumlah Guru Besar. Hal ini menegaskan posisi UMI sebagai perguruan tinggi swasta penyumbang profesor terbanyak dalam lingkup LLDIKTI Wilayah IX.
Penambahan jumlah Guru Besar dengan pengukuhan dua dosen UMI dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa yang diselenggarakan di Auditorium Al Jibra, Kampus UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sabtu (31/05/2025).
Kedua akademisi yang dikukuhkan adalah dari Fakultas Pertanian dan Bioremediasi Lahan Tambang, yaitu Prof. Dr. Ir. Hj. Ida Rosada, M.Si dan Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Numba, M.S.
Dalam pidato ilmiahnya, Prof. Dr. Ir. Hj. Ida Rosada mengangkat refleksi akademiknya selama lebih dari 37 tahun mengabdi di UMI. Ia menekankan bahwa perjuangan akademik tidak hanya soal capaian pribadi, tetapi juga tanggung jawab sosial terhadap masyarakat agraris, terutama petani dan penyuluh pertanian yang menghadapi tantangan perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi.
“Ketika saya memilih tema pidato ini, saya tidak hanya melihat ke dalam diri, tetapi juga menengok keluar pada wajah masyarakat yang setiap hari berhadapan dengan tantangan cuaca dan ketidakpastian. Mereka adalah para petani, penyuluh, dan pelaku lokal yang menjaga denyut nadi agrarisme,” ungkap Prof. Ida.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Numba, M.A mengangkat isu ketahanan pangan, khususnya potensi pengembangan kentang industri sebagai alternatif pangan non-beras, yang dinilainya penting dalam mendukung program percepatan swasembada pangan nasional.
Ketua Dewan Profesor UMI, Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, SE, M.Si, menyampaikan bahwa pengukuhan Profesro UMI tidak hanya bermakna sekadar pencapaian keilmuan, tetapi juga sebagai simbol keteladanan moral dan spiritual. Di UMI, profesor diharapkan menjadi teladan, tidak hanya dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam akhlak dan etika.
“Profesor UMI diharapkan tampil menunjukkan perilaku yang berkualitas tinggi dan patut dipanuti, serta memberi manfaat tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga di masyarakat luas,” tegas Prof. Mansyur.

Hal senada disampaikan oleh Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH, MH. menyampaikan bahwa pencapaian ini mencerminkan konsistensi UMI dalam mengembangkan mutu pendidikan tinggi yang unggul, berkelanjutan, dan berdaya saing global.
Pengukuhan ini adalah bentuk apresiasi atas dedikasi ilmiah para dosen, sekaligus komitmen UMI dalam memperkuat reputasi akademik di tingkat nasional maupun internasional,” jelas Prof. Hambali.
Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, M.Si, memberikan apresiasi tinggi terhadap produktivitas UMI dalam mendorong dosen meraih jabatan akademik tertinggi. Berdasarkan data, sekitar 49% dari total Guru Besar di LLDIKTI IX berasal dari UMI, menjadikannya motor penggerak budaya akademik di wilayah ini.
“Berdasarkan data kami, 49 persen Guru Besar di LLDIKTI Wilayah IX berasal dari UMI. Ini menunjukkan arah kebijakan dan budaya akademik yang kuat serta komitmen moral dalam menjaga martabat ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Dr. Andi Lukman juga memberikan penghargaan tinggi kepada Rektor UMI dan Pengurus Yayasan Wakaf UMI atas upaya konsisten dalam mendorong lahirnya profesor baru dari kampus UMI.
Dengan capaian ini, UMI tidak hanya memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi terdepan di kawasan timur Indonesia, tetapi juga menunjukkan kontribusi konkret dalam pengembangan sumber daya manusia unggul berbasis ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman.
Acara pengukuhan ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, baik dari lingkup Sulawesi Selatan maupun nasional. Beberapa yang hadir antara lain Anggota DPR RI asal Sulsel Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Prof. Dr. Ir. Hj. A. Majdah AN, MS, Wakil Bupati Soppeng Ir. Selle KS Dalle yang juga alumni UMI, Bupati Maros yang diwakil Asisten II, Wakil Bupati Bulukumba, Walikota Makassar dan Bupati Bone (periode sebelumnya) Ketua KSS yang juga Mantan Kapolda Sulsel (Purn.) Irjen Pol. Dr. H. Burhanuddin Andi Pimpinan PTN/PTS se-Sulsel, serta tokoh agama dan masyarakat, pimpinan ormas, kerabat dna keluarga.
(HUMAS)