Kuala Lumpur, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI), Majlis Penerbit Ilmiah Malaysia (MAPIM), dan Institut Terjemahan dan Buku Malaysia (ITBM) melakukan pertemuan resmi di kantor ITBM pada tanggal 12 Desember 2025.
Pertemuan ini membahas platform kolaborasi publikasi dan pemasaran karya ilmiah bereputasi global. Kolaborasi perguruan tinggi mancanegara akan melibatkan peneliti dan pakar pada penulisan karya ilmiah serta penerbitan dan pemasaran buku.
Selain buku, digagas pengelolaan dan penerbitan jurnal ilmiah bereputasi internasional yang melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia. MAPIM beranggotakan 31 perguruan tinggi di Malaysia dan ITBM sebagai syarikat dibawahi Kementerian Pendidikan dan Kementerian Keuangan Malaysia memiliki otoritas dalam pengembangan industri terjemahan dan perbukuan di Malaysia.
Pihak UMI dipimpin oleh Wakil Rektor V, Prof. Dr. Ir. Muhammad Hattah Fattah, didampingi Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM), Dr. Purnawansyah, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Dr. Muhammad Syafi’i Abdurahman Basalamah.
MAPIM diwakili oleh Prof Madya Dr. Siti Rahmah Awang selaku Ketua/Pengurusi MAPIM, sementara pihak ITBM dihadiri langsung oleh Ketua Pegawai Eksekutif, Sakri Abdullah bersama dengan jajaran pimpinan .
Pertemuan dilaksanakan dalam bentuk hybrid di Kantor ITBM yang turut dihadiri oleh anggota MAPIM dari berbagai perguruan tinggi di Malaysia. Beberapa perwakilan yang hadir secara langsung, antara lain Prof Madya Dr. Siti Rahmah Awang (Direktur UTM Press), Prof Madya Dr. Nordiana binti Hamzah (Direktur UPSI Press), dan Dr. Ruziah (Direktur UTeM Press).

Wakil Rektor V UMI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Hattah Fattah, MS. saat dihubungi ia Whatsapp (13/12/2025) menyampaikan bahwa MAPIM dan ITBM telah menjadi mitra strategis UMI pada pengembangan dan pencapaian internasionalisasi.
“Pertemuan tersebut bagian dari rangkaian kunjungan kerja UMI dalam mengevaluasi pencapaian tahun 2025 serta kesepakatan realisasi kerjasama dan internasionalisasi pada tahun 2026 bersama dengan sejumlah mitra internasional”, ucapnya.
Pada pertemuan tersebut, ketiga institusi sepakat mengusung tema besar “Penguatan Penerbitan Ilmiah Nusantara: Jaringan Serantau, Akses Terbuka dan Kelestarian.” Tema ini menegaskan komitmen untuk memperkuat kolaborasi regional dalam penerbitan ilmiah, memperluas akses terbuka, dan mendorong keberlanjutan ekosistem pengetahuan di kawasan Nusantara, sambungnya.
Professor FPIK UMI itu menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan Musyawarah Internasional yang disepakati meliputi sesi pembentangan makalah, wacana ilmu, serta peluncuran buku. Sementara itu, Pameran Buku akan dirangkaikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) penerbitan dan transaksi jual beli hak cipta antar-penerbit.
Dari aspek kerjasama, UMI akan bertindak sebagai tuan rumah (host) yang bertanggung jawab menyediakan dan mengelola fasilitas, mempromosikan kegiatan, serta mengkoordinasi peserta dari berbagai negara, tambahnya.
MAPIM dan ITBM akan berperan sebagai co-host dengan mengisi program ilmiah dan pameran buku, mengorganisir peserta dari Malaysia beserta aspek pembiayaannya, serta memastikan kesuksesan penyelenggaraan kegiatan secara keseluruhan, sambungnya.

Kolaborasi UMI, MAPIM, dan ITBM diharapkan menjadi model kerjasama regional yang memperkuat jaringan keilmuan serta mendorong integrasi industri penerbitan antara Indonesia dan Malaysia, urai Direktur JK Center UMI itu.
“Dalam pertemuan tersebut disepakati dalam waktu dekat (short term program) dilakukan penulisan naskah buku dari para peneliti dan pakar UMI dan perguruan tinggi anggota MAPIM dengan topik Interelasi Bugis-Makassar, Melayu, dan Islam dalam Tatanan Global yang akan diselaraskan dengan isu dan tantangan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)”, ungkapnya.
Peluncuran buku akan dilaksanakan pada bulan September 2026 bertepatan dengan pelaksanaan Pertemuan Penerbit Buku Internasional yang dirangkaikan Seminar Internasional “Interrelationships of Bugis-Makassar, Malay, and Islamic in the Global Order” dan Pameran Buku (Book Fair) di Kampus UMI, Rangkaian acara tersebut melibatkan penerbit internasional, peneliti, dan pakar mancanegara, sebutnya.

Pada kegiatan tersebut akan dilakukan kesepakatan penanganan berbagai isu perbitan buku sebagai program jangka panjang (long term program) diantara memperkuat kerjasama dan berbagi pengalaman terbaik dalam penerbitan, distribusi, dan pemasaran serta memperkuat diplomasi budaya dan sains serta kemajuan ekonomi kreatif kedua negara, sahutnya.
UMI selaku mitra strategis MAPIM dan ITBM diundang mengikuti Pesta Buku Antarbangsa Kuala Lumpur (PBAKL) yang direncanakan dilaksnakan sekitar Juni 2026 di Pusat Dagangan Dunia Kuala Lumpur (WTC KL), jelasnya.
Acara tersebut adalah pemeran buku terbesar di Malaysia yang akan dikuti perguruan tinggi dan penerbit bereputasi global. ITBM dan MAPIM memberikan kesempatan kepada staf dan mahasiswa UMI untuk melaksanakan magang (internship program) di Kantor ITBM dan perpustakaan anggota MAPIM, tutupnya
(HUMAS)
