UMI Mengajar, Calon Dosen Tetap YW UMI Ikuti Pembekalan Program Pengabdian

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Pembekalan Program Pengabdian Bagi Calon Dosen Tetap Yayasan Wakaf UMI di Mesjid Nurul Iman Lantai 10 Menara UMI pada hari Kamis (13/11/2025).

Kegiatan bertajuk “UMI Mengajar” itu dibuka langsung oleh Rektor UMI Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH.,MH. disaksikan Ketua Pembina YW-UMI Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, SE.,M.Si. dan Ketua Pengurus YW-UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA.

Hadir pula Wakil Rektor I Prof. Dr. Ir. H. Dirgahayu Lantara, MT., Wakil Rektor II Prof. Dr. Ir. H. Zakir Sabara HW., MT., dan Wakil Rektor IV Dr. KH. M. Ishaq Shamad, MA. serta Ketua LPkM UMI Dr. H. Abd. Rauf Assaggaf, M.Pd. sebagai Ketua Panitia beserta jajarannya.

Komitmen ke-UMI-an Berakar Pada Konsep Jamaah

Ketua Pembina YW-UMI Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, SE.,M.Si. dalam tausiahnya menegaskan pentingnya komitmen ke-UMI-an seluruh keluarga besar UMI khususnya bagi calon dosen tetap yang akan mengabdikan diri sepenuhnya di UMI.

“Komitmen ke-UMI-an Berakar Pada Konsep Jamaah, sebagaimana dalam shalat, terdapat imam dan makmum yang bersatu dalam ketaatan. Ketika imam berkata ‘amin’, maka makmum pun harus serentak mengatakan ‘amin’. Di situlah kekuatan kebersamaan dan keimanan,” tegasnya.

Professor Fakultas Ekonomi & Bisnis UMI itu menguatkan pentingnya konsep jamaah karna rahmat Allah swt akan turun kepada kelompok yang mampu menjaga jamaahnya dengan baik. Jamaah yang kuat adalah cermin kebersamaan, ketaatan, dan keselarasan hati.

Dosen UMI harus mampu menunjukkan keunggulan akademik dan kepribadian. Jadilah pengajar yang teaching out of the box, terus memperbarui ilmu, mencari informasi terkini, dan memiliki kepemimpinan intelektual,” pesannya.

Dosen UMI Harus Memiliki Kecerdasan Intelektual, Spiritual, dan Emosional

Sementara itu, Ketua Pengurus YW-UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA. dalam sambutannya menyampaikan bahwa menjadi bagian dari keluarga besar UMI merupakan nikmat besar yang patut disyukuri.

“Bersyukurlah bisa lulus menjadi dosen di UMI. Jangan main-main di UMI, karena di sini ada nilai tanggung jawab dan amanah besar yang kita emban. Yayasan akan memberikan reward bagi dosen yang berprestasi dan punishment bagi yang melanggar,” tegasnya.

Guru Besar Fakultas Sastra, Ilmu Komunikasi dan Pendidikan UMI itu juga menekankan kepada para calon Dosen UMI untuk harus memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan emosional.

“Kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan emosional menjadi pondasi penting dalam melahirkan sumberdaya manusia yang berilmu amaliah, beramal ilmiah, berakhlakul karimah dan berdaya saing internasional”, ujarnya.

Menjadi Dosen UMI Merupakan Panggilan Pengabdian dan Keikhlasan

Rektor UMI Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH.,MH. dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para calon dosen baru yang telah berhasil melewati serangkaian tahapan seleksi dan melanjutkan tahapan pengabdian UMI mengajar.

“Selamat kepada para calon dosen yang telah melewati berbagai proses seleksi. Salah satu tahapan penting berikutnya adalah pengabdian. Proses ini panjang dan penuh tanggung jawab, karena menjadi bagian dari UMI berarti siap mengabdi dengan ikhlas,” ucapnya.

Professor Fakultas Hukum UMI itu juga mengingatkan bahwa menjadi Dosen UMI bukan sekedar profesi, melainkan Panggilan Pengabdian dan Keikhlasan yang harus dijalankan dengan komitmen ke-UMI-an.

“Para calon dosen harus meneguhkan niat sebelum benar-benar menetapkan diri menjadi bagian dari keluarga besar UMI. Silakan shalat istikharah dulu, karena jangan sampai di tengah jalan anda kehilangan arah. UMI membutuhkan dosen yang berkomitmen dan ikhlas,” pesannya.

Kami berharap besar agar seluruh calon dosen UMI menjadi regenerasi penerus yang akan membawa UMI semakin maju dan berkembang kedepan dengan menjaga nama baik UMI dimanapun berada, harapnya.

89 Calon Dosen Tetap YW-UMI Akan Mengabdikan Diri di 33 Desa Binaan UMI

Ketua LPkM UMI Dr. H. Abd. Rauf Assaggaf, M.Pd. dalam laporannya mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian bagi calon dosen UMI tahun 2025 ini diikuti oleh sebanyak 89 peserta dari berbagai fakultas.

“Kegiatan ini menjadi bagian dari proses pembinaan dosen baru UMI sebagai implementasi visi UMI melalui pengabdian langsung di tengah masyarakat. Pengabdian calon dosen tetap YW-UMI kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena dirancang agar seluruh calon dosen mengenal ke 33 desa binaan UMI”, jelasnya.

Pengabdian bukan sekadar kegiatan formal, tetapi wadah untuk mengamalkan ilmu, membangun empati sosial, dan memperkuat peran UMI di tengah masyarakat yang diharapkan calon dosen memahami filosofi pengabdian UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tutupnya.

(HUMAS)

SHARE ON