UMI – USIM Mantapkan Program Learning Centre, Begini Gambarannya

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) semakin memperjelas arah dan program dalam implementasi kerjasama. Terbaru yang menjadi pembahasan adalah hadirnya Program Kemitraan Learning Centre.

Hal ini diungkapkan dalam pertemuan via zoom meeting yang dimoderatori Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Promosi. Prof. Dr Ir. H.M. Hattah Fattah MS pada Kamis (25/7/2024). Delegasi USIM Prof Azwir, dan dari UMI terdiri atas Wakil Rektor (WR) I, Direktur Program Pascasarjana UMI, Dekan FEB, Dekan Fak.Ilmu Komputer, Dekan Fak. Kedokteran, Dekan Fak. ،Kedokteran Gigi, Dekan Fak.Sastra, Dekan FEB, Dekan FAI yang diwakili Wakil Dekan I.

Hasil pertemuan tersebut telah dirumuskan sejumlah rancangan dan benefit kemitraan pengelolaan sejumlah Program Magister (S2) dan Program Doktoral (S3) yang dapat menjadi objek center learning.

Wakil Rektor v Bidang Promosi dan Kerjasama UMI Prof. Dr. Ir. H Hattah Fattah, M.S, mengungkapkan, kerjasama dengan USIM menjadi bagian penting dalam percepatan realisasi Internasionalisasi UMI melalui mobilitas manusia, ilmu pengetahuan, dan program.

“Kemitraan dengan USIM diprioritaskan pada pengelolaan Program Magister dan Program Doktoral yang belum diselenggarakan oleh UMI secara mandiri. Kemitraan dengan USIM dapat dikembangkan dalam tiga skema yakni (1) franchise, (2) offshore, dan (3) joint program. Kemitraan dalam skema franchise dimaksudkan UMI mengelola Program S2 atau S3 dengan kurikulum dan tata kelola berdasarkan standar yang telah dirancang dan ditetapkan oleh USIM,” terangnya.

“Offshore adalah skema kemitraan yang dikelola langsung oleh USIM menggunakan fasilitas dari UMI. Pengelolaan Program secara bersama yang dikenal dengan joint program termasuk penyelenggaraan double degree antara UMI dan USIM,” sambung Profesor FPIK UMI itu.

Ketiga, disebutkan Prof. Hattah Fattah, opsi kemitraan ditetapkan berdasarkan pertimbangan besarnya animo masyarakat atau calon peserta, kesiapan dosen dan fasilitas UMI serta benefit bagi pengembangan UMI. Opsi offshore akan dioptimalkan untuk kepentingan pengembangan UMI melalui pencangkokan dosen UMI pada bidang keilmuwan yang saat ini belum dibina dan memiliki prospek untuk dikembangkan pada masa depan.

“Program kemitraan center learning difokuskan pada penyelenggaraan Program Magister dan Program Doktoral. Program diselenggarakan melalui jalur riset (by research). Penerimaan peserta program akan dilakukan sepanjang waktu atau tanpa batasan waktu,” terangnya.

Perwakilan USIM direncanakan hadir di UMI pada tanggal 8 Agustus 2024 mendatang untuk rencana pembukaan center learning di UMI. Learning Centre ini adalah yang kedua di Indonesia. Finalisasi program yang akan dikelola di UMI turut mempertimbangkan program dan tata kelola yang diselenggarakan pada center learning di PIK, Jakarta.

Secara historis vice chancellor, Prof.Ts.Dr.Sharifuddin Mohd. Shaarani dan pimpinan USIM telah berkunjung ke Makassar pada tahun lalu dengan tujuan yang sama membuka center learning bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Makassar. (*)

SHARE ON