UMI–USIM–Pemkab Luwu Timur Matangkan IIBAS : Langkah Strategis Pendidikan Islam Berkelas Global dari Indonesia Timur

Author Website UMI

/

Negeri Sembilan, Malaysia, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar bersama Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) dan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur terus memperkuat kolaborasi strategis lintas negara dalam pengembangan pendidikan unggulan berbasis nilai Islam dan kecerdasan global.

Komitmen tersebut ditegaskan melalui kunjungan resmi pimpinan Yayasan Wakaf UMI dan Rektor UMI ke Kolej PERMATA Insan (KPI) USIM, Negeri Sembilan, Malaysia pada tanggal 27–29 Desember 2025.

Kunjungan ini menjadi bagian penting dari tindak lanjut kerja sama berkelanjutan antara UMI, USIM, dan Pemkab Luwu Timur, setelah sebelumnya dilakukan kunjungan delegasi Pemkab Luwu Timur dan UMI ke Malaysia serta kunjungan delegasi USIM ke Kabupaten Luwu Timur. Rangkaian ini menandai keseriusan semua pihak dalam membangun ekosistem pendidikan masa depan yang terencana, terukur, dan berdaya saing internasional.

Fokus utama kerja sama ini adalah perencanaan pendirian International Islamic Boarding School (IIBAS) di Kabupaten Luwu Timur, sekolah unggulan bertaraf internasional yang mengintegrasikan kecerdasan akademik, pembinaan karakter, dan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

Pertemuan strategis ini turut dihadiri Pjs. Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, Dr. Ramadhan Pirade, serta Kepala Bappeda Luwu Timur yang mengikuti secara daring.

Belajar dari Model Pendidikan Berbakat Terbaik di Asia Tenggara

Selama kunjungan, rombongan UMI melakukan observasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan berbakat yang telah sukses diterapkan di Kolej PERMATA Insan USIM. Observasi mencakup seluruh rantai proses pendidikan: mulai dari mekanisme seleksi calon siswa, pemaparan program kepada orang tua, interaksi dengan alumni, hingga pelaksanaan Ujian Kepintaran USIM (USIMQUEST).

Rombongan juga meninjau langsung aktivitas pembelajaran harian, ujian tertulis dan kecenderungan minat, serta tahapan penilaian komprehensif peserta didik. Seluruh temuan tersebut akan menjadi rujukan utama dalam penyusunan desain akademik dan kelembagaan IIBAS, dengan penyesuaian kontekstual sesuai sistem pendidikan Indonesia.

Grand Design IIBAS: Tata Kelola Kuat, Berkelanjutan, dan Kolaboratif

Usai observasi, dilakukan diskusi intensif untuk mematangkan grand design kelembagaan IIBAS. Pembahasan difokuskan pada tata kelola akademik, struktur organisasi, dan keberlanjutan jangka panjang. Disepakati model pengelolaan berbasis badan penyelenggara dan badan pengelola, dengan kolaborasi strategis antara Yayasan Wakaf UMI, USIM (Kolej PERMATA Insan), dan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, SE., M.Si., menegaskan bahwa kesamaan visi menjadi fondasi utama keberhasilan kerja sama ini.

“Kolaborasi lintas negara dan lintas institusi harus dibangun di atas kesepahaman sejak awal. Model Kolej PERMATA Insan menjadi rujukan penting, namun akan disesuaikan secara kontekstual agar relevan dan berkelanjutan di Luwu Timur,” ujarnya.

Prof. Mansyur juga menjelaskan bahwa nama International Islamic Boarding School (IIBAS) tidak sekadar simbolik, tetapi mencerminkan semangat gerak dan optimisme, sebuah “gelombang” perubahan dalam pembangunan pendidikan unggulan Islam di Indonesia Timur.

Pensyarah USIM, Prof. Madya Dr. Asmaddy bin Haris,dalam pertemuan tersebutg menegaskan bahwa tidak boleh tidak bersetuju dengan gagasan besar yang disampaikan Bupati Luwu Timur dan Ketua Pembina YW UMI, Prof.Dr. H Mansyur Ramly.

‘Grand design Bupati Lutim untuk menjadikan Luwu Timur sebagai pusat pendidikan Islam bertaraf global merupakan satu visi yang amat strategik dan berpandangan jauh ke hadapan, demikian juga grand design yang disampaikan Prof. Mansyur menunjukkan satu perancangan yang matang dan berwawasan.

“Saya yakin bahwa pembangunan Global Islamic Education di Luwu Timur mampu menjadi projek perintis yang mempertemukan kekuatan institusi, keilmuan, dan pembinaan generasi insan secara bersama-sama”, ujarnya.

Lanjut dikatakan, USIM akan mendukung grand design serta usulan yang dikemukakan oleh Prof. Mansyur, dan berharap agar kerjasama strategik ini dapat direalisasikan dengan jayanya demi kemaslahatan ummah dan masa depan pendidikan Islam.

“Insya Allah, dengan keberkahan USIM, keberkahan UMI, serta keberkahan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Program IIBAS insya Allah akan menjadi lembaga pendidikan pertama di Luwu Timur yang menerapkan pola pendidikan insan berteraskan model USIM, ujarnya.

Yayasan Wakaf UMI: Tata Kelola dan Akhlak sebagai Pondasi

Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, M.A., menekankan bahwa kekuatan utama program ini terletak pada desain kelembagaan yang matang sejak awal.

“Yayasan Wakaf UMI mendorong tata kelola yang transparan, akuntabel, dan visioner. Pendidikan unggulan tidak hanya mengukur kecerdasan, tetapi juga membangun karakter dan akhlak sebagai fondasi utama,” tegasnya.

Pemkab Luwu Timur: Dukungan Penuh untuk Pendidikan Masa Depan

Sementara itu, Pjs. Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, Dr. Ramadhan Pirade, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh Pemkab Luwu Timur terhadap inisiatif ini.

“Desain pengembangan IIBAS yang disampaikan sangat visioner dan kredibel. Ini sejalan dengan arah pembangunan sumber daya manusia daerah dan layak menjadi model pendidikan unggulan yang terintegrasi dengan kebijakan pembangunan Luwu Timur,” ungkapnya.

Pemkab Luwu Timur juga menyatakan kesiapan mendukung penetapan kawasan pendidikan serta memberikan fasilitasi kebijakan agar kerja sama UMI–USIM berjalan berkelanjutan dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.

UMI: Pendidikan Islam Unggul, Global, dan Membumi

Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, S.H., M.H., menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari visi besar UMI dalam memperkuat pendidikan Islam yang unggul dan berdaya saing global.

“UMI memilih belajar langsung dari institusi yang telah terbukti berhasil. USIM dan Kolej PERMATA Insan menunjukkan bagaimana pendidikan berbakat dapat dikelola secara profesional, sistematis, dan berkelanjutan. Inilah rujukan penting dalam membangun sekolah unggulan di Luwu Timur,” ujarnya.

Prof Hambali menambahkan, kerja sama lintas negara ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi lahirnya institusi pendidikan Islam unggulan dari Indonesia Timur, yang tidak hanya membanggakan daerah, tetapi juga relevan bagi generasi masa depan Indonesia dan dunia.

Pengarah Kolej Permata Insan USIM, DR MAHIZ SPAW, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Pimpinan yayasan Wakaf UMI dan Rektor UMI dalam kegiatan Al-Mukhayyam Akbar dengan menyaksikan secara langsung proses penerimaan siswa di Kolej Permata Insan.

“Kami haturkan jutaan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran Pimpinan UMI dan Rektor dalam kegiatan kerjasama UMI dan USIM. Melalui kerjasama ini kita dapat berkongsi pengalaman, saling memperkukuh ukhuwah demi melahirkan generasi insan yang unggul, dapat diteruskan dan diperkembangkan pada masa akan datang, bahkan dapat diwujudkan dan dilaksanakan secara lebih luas, termasuk di Luwu Timur, demi manfaat pendidikan dan pembangunan generasi ummah, ujarnya.

(HUMAS)

SHARE ON