Wakil Rektor V UMI Hadiri QS Higher Ed Summit 2023, Kolaborasi Berkualitas Perguruan Tinggi dan Industri

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id – Panel diskusi Menyelaraskan Perguruan Tinggi, Evolusi Industri, dan Keterlibatan Global pada QS Higher Ed Summit 2023 menampilkan Dr.Datin Aznita Naziz (Vice President Industry Development Division-Industrial of Malaysian Bioeconomy Development Corporation), Prof.Dr.Kazuhito Fujiyama (Head Director of ICBiotech Osaka University), Hugh Edmiston (Senior Vice President-Administration Singapore Management University), dan FX Sudirman (CEO PT. Biotis Pharmaceutical Indonesia). Panel ini memaparkan best practice kerjasama perguruan tinggi dengan industri di Malaysia, Jepang, Singapura, dan Indonesia.

Pembahasan ini tidak didasarkan pada urutan pembicara tetapi didasarkan pada konstruksi sistematika muatan paparan para pembicara.

Dr. Datin Aznita Naziz menggambarkan siklus Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri sebagai berikut: (1) keselarasan kebutuhan industri, (2) kolaborasi inovasi dan pengembangan penelitian, (3) pengembangan keterampilan, (4) umpan balik perbaikan berkelanjutan, (4) penciptaan ekosistem kewirausahaan, dan (5) peningkatan keterampilan pada tataran praktis.

Sejumlah perguruan tinggi mengalami hambatan berkolaborasi dengan industri disebabkan belum mapannya keselarasan kurikulum dan inisiatif penelitian dengan kebutuhan industri. Perguruan tinggi belum memiliki akses luas terhadap sumberdaya pada industri dan keahlian perguruan tinggi untuk memastikan tersalurakannya individu yang siap dan berbakat memasuki dunia kerja.

Program pengembangan keterampilan di perguruan tinggi harus terkait dengan kebutuhan industri untuk memastikan peningkatan keterampilan mahasiswa sesuai dengan kebutuhan industri. Penciptaan ekosistem kewirausahaan dilakukan dengan pembentukan budaya wirausaha melalui penyediaan sumberdaya sesuai dengan kebutuhan dan terlaksananya mekanisme mentoring. Perguruan tinggi perlu menyiapkan unit khusus yang melakukan fungsi penelitian dan pengembangan untuk tujuan komersialisasi seperti Unit Transfer Teknologi.

Mahasiswa memiliki pengalaman praktis pengelolaan industri secara langsung melalui kegiatan praktek dan magang, kunjungan ke industri serta lokakarya yang diselenggarakan oleh para ahli dan praktisi industri.

Prof.Dr.Kazuhito Fujiyama memaparkan pengalaman Osaka University pada kolaborasi perguruan tinggi dengan industri dilakukan melalui konsultasi teknologi, riset bersama (joint research), dan pengoperasian industri.

Pengoperasian industri melalui penetapan pembagian kewenangan secara tegas antara perguruan tinggi dan industri. Perguruan tinggi mempertahankan lingkungan atmosfer penelitian secara terpisah dan industri menyiapkan manajer dan peneliti.

Riset bersama menempatkan laboratorium perusahaan dan laboratorium skala usaha di dalam kampus. Selama kurun waktu lima tahun hingga 1 April 2020 telah dimiliki sebanyak 101 laboratorium riset bersama di Osaka University yang menjadi pencapaian pertama di Jepang.

Riset bersama di Osaka University dibedakan atas joint research chair dan research alliance laboratories. Saat ini Osaka University sedang mengembangkan Co-kreasi Komunitas dan Perguruan Tinggi yang terdiri dari enam tahapan yakni: (1) perencanaan bersama dengan industri, (2) seleksi project potensial, (3) pengembangan, (4) perusahaan memulai produksi, (5) inovasi komunitas, dan (5) dimulainya project ko-kreasi baru.

Melalui Konsep Co-kreasi, para pemangku kepentingan dan perguruan tinggi bekerjasama mendorong pengembangan inovasi secara berkelanjutan. Hilirisasi luaran penelitian dasar bekerjasama dengan Chungai Pharmaceutical Co., Ltd pada Mei 2016 diperoleh pendapatan sebesar USD 9 juta per tahun selama 10 tahun dan dukungan pendanaan selama 10 tahun pada February 2017 dari Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd. Integrasi cognitive science, neuroscience, dan human-oriented robotics bekerjasama dengan Daikin Industries, Ltd pada Juni 2017 dihasilkan USD 52,8 juta dalam 10 tahun termasuk biaya peralatan.

Pengembangan inovasi perguruan tinggi pada masa mendatang berorientasi pada komunitas melalui Konsep Co-kreasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi atraktif dan kesejahteraan masyarakat.

(HUMAS)

SHARE ON

Leave a Comment