WD II FKG UMI Raih Gelar Doktor, Teliti Efektivitas Edukasi Digital Pemeliharaan Gigi Tiruan pada Lansia

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Dr. drg. Ilmianti, M.Kes, sah memiliki gelar Strata 3 atau Doktor bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Rabu (20/8/2025).

Promosi Doktor Dokter Ilmianti mengangkat topic disertasi ‘Efektifitas Intergrasi Edukasi Perilaku Masyarakat Usia Lanjut Mengenai Pemeliharaan Gigi Tiruan Lepasan Melalui Pendampingan Kader PKK Dan Poster Digital’.

Sidang Promosi Doktor ini dihadiri langsung oleh sejumlah pejabat penting mulai dari petinggi UMI, hhingga keluarga besar FKG UMI.

Dalam latar belakang risetnya, Ilmianti menulis, penggunaan gigi tiruan lepasan merupakan salah satu penatalaksanaan umum untuk mengatasi kehilangan gigi, terutama pada kelompok lanjut usia. Namun, kurangnya pengetahuan dan keterampilan perawatan gigi tiruan dapat menimbulkan komplikasi seperti stomatitis, bau mulut, dan infeksi rongga mulut.

“Edukasi berbasis media visual yang informatif, sederhana, dan mudah diakses, khususnya jika dipadukan dengan pendampingan Kader PKK, berpotensi meningkatkan pemahaman dan mendorong perubahan perilaku lebih optimal dibandingkan metode konvensional,” jelasnya.

Sedangkan tujuan penelitian yakni menganalisis kebiasaan perawatan serta menguji efektivitas integrasi edukasi pemeliharaan gigi tiruan lepasan berbahan akrilik melalui pendampingan kader PKK dengan media buku saku atau poster digital pada lansia.

Metode penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen pre–post dengan tambahan pendekatan kualitatif melalui FGD dan wawancara mendalam. Sampel terdiri dari 120 lansia yang dibagi menjadi dua kelompok: kontrol (pendampingan Kader PKK dan buku saku, n=60) dan intervensi (pendampingan dan poster digital, n=60).

“Karakteristik responden dianalisis secara univariat. Instrumen perilaku telah terbukti valid dan reliabel (Cronbach’s Alpha > 0,7). Analisis dilakukan menggunakan uji Wilcoxon Signed-Rank untuk pengetahuan, sikap, dan tindakan, serta uji multivariat untuk perilaku pre dan post-test<” kata Ilmianti.

Hasilnya, dijelaskan Ilmianti, terdapat perbedaan perilaku yang signifikan antara kelompok kontrol dan intervensi baik pada pre-test (p=0,002) maupun post-test (p=0,000). Kedua kelompok mengalami peningkatan perilaku, namun rata-rata perilaku post-test kelompok intervensi (41,93) lebih tinggi dibandingkan kontrol (29,60).

“Kesimpulannya, Poster digital sebagai media edukasi yang dipadukan dengan pendampingan kader PKK terbukti lebih efektif dalam membentuk perilaku positif lansia terkait pemeliharaan gigi tiruan lepasan, terutama dalam hal kepatuhan dan penerapan informasi edukatif,” tutupnya. (*)

SHARE ON