Yayasan Wakaf UMI Terima Kepercayaan Menerima Wakaf Tambak di Bulukumba Untuk Pengembangan Pendidikan

Author Website UMI

/

Bulukumba, umi.ac.id – Komitmen Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (YW UMI) dalam mengembangkan wakaf produktif untuk kemaslahatan umat kembali mendapat kepercayaan besar.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Ikrar Wakaf di Desa Majalling, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, YW UMI resmi ditunjuk sebagai nadzir penerima wakaf berupa tambak warisan keluarga yang diwakafkan oleh Prof. Dr. Ir. H. Hanafi Ashad, MT.

Kepercayaan wafiq mempertegas peran YW UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah yang memiliki kapasitas profesional dalam mengelola aset wakaf untuk kepentingan umat. Dengan infrastruktur pendidikan dan sistem tata kelola yang terukur, YW UMI menjadi salah satu lembaga yang mampu mengelola wakaf secara amanah dan produktif.

Melalui pengelolaan tambak wakaf di Desa Majalling, YW UMI kembali menunjukkan komitmennya sebagai lembaga yang tidak hanya mengedepankan aspek akademik, tetapi juga hadir sebagai motor dakwah dan penggerak kemaslahatan sosial.

Wakaf Produktif untuk Pendidikan dan Pemberdayaan

Waqif, Prof. Dr. Ir. H. Hanafi Ashad, MT., dalam sambutanya menyampaikan bahwa tambak yang diwakafkan merupakan warisan orang tua almarhum yang sebelum wafat telah membagi harta kepada semua anaknya. Dalam pesan terakhirnya, sang orang tua berwasiat agar sebagian harta itu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.

Berangkat dari amanah tersebut, Prof. Hanafi yang juga guru Besar Fakultas Teknik UMI ini, menyerahkan tambak ini sebagai wakaf produktif yang nantinya dapat menjadi laboratorium bagi pelajar dan mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang memiliki Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Prof. Hanafi menegaskan bahwa wakaf ini bukan sekadar penyerahan aset, tetapi sebuah bentuk pengabdian keluarga untuk kemajuan pendidikan.

“Penyerahan wakaf ini merupakan amanah ornag tua yang diharapkan menjadi ruang belajar yang hidup, tempat anak-anak sekolah dan mahasiswa dapat mempraktikkan ilmu perikanan dan kelautan secara langsung. Semoga wakaf ini bernilai ibadah dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” harapnya.

Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA selaku nadzir menyampaikan apresiasi dan komitmen penuh untuk mengelola tambak wakaf tersebut secara profesional.

Kami sangat berterima kasih kepada Prof. hanafi bersama keluarga, atas kepercayaan yang diberikan kepada Yayasan Wakaf UMI. Sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, kami memiliki komitmen kuat untuk memastikan bahwa setiap aset wakaf dikelola secara profesional, transparan, dan berorientasi pada kemaslahatan umat. Tambak wakaf ini akan kami arahkan untuk mendukung pengembangan pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat,,” ujarnya.

Lanjut dikatakan, tambak yang diterima YW UMI ini akan dikembangkan menjadi laboratorium pendidikan, pusat praktik perikanan, dan ruang penelitian bagi mahasiswa, pelajar, serta masyarakat.

Dengan menggabungkan aspek akademik, riset, dan pengabdian masyarakat, tambak wakaf ini diharapkan menjadi model wakaf produktif yang mampu memberikan manfaat nyata secara berkelanjutan.” ujarnya.

Penandatanganan ikrar wakaf yang berlangsung suasana kekeluargaan, hadir Ketua Pembina YW UMI., Rektor UMI, Prof.Dr. H Hambali Thalib, SH., MH., dan menyaksikan Kepala KUA Kecamatan Ujung Loe /Pejabat Pembuat Ikrar Wakaf. H. Syarifuddin, S.H.,I., M.M. dan Kepala Desa Majalling, Mukrimin.

Kepala KUA Kecamatan Ujung Loe, H. Syarufuddin, turut memberikan apresiasi atas prosesi penandatanganan Ikrar Wakaf yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. H. Hanafi Ashad, MT bersama keluarga.

Ia menegaskan bahwa langkah ini menunjukkan keteladanan dalam menjaga amanah keluarga sekaligus kontribusi nyata bagi dunia pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan penandatanganan ikrar wakaf ini, Prof. Hanafi bersama keluarga meneguhkan komitmennya terhadap pendidikan dan keberlanjutan sosial, membawa pesan kemanusiaan dan keilmuan yang kuat dan menjadi investasi abadi untuk generasi yang akan datang,” ujarnya.

(HUMAS)

SHARE ON