YW UMI Terima Wakaf Tanah 55 Hektare di Desa Gantarang Jeneponto

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id Yayasan Wakaf (YW) Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menerima amanah berupa Wakaf Tanah 55 Hektare di Desa Gantarang, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto.

Kegiatan penandatanganan Pernyataan Wakaf oleh H. Abd. Rahman Nara, SE.,M.Si. seluas 25 Hektare dan Muh. Nasir N. seluas 30 Hektare dilaksanakan di Aula Rapat Senat Lantai 9 Menara UMI pada hari Jum’at (14/11/2025).

Surat Pernyataan Wakaf diterima langsung oleh Ketua Pengurus YW-UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA. disaksikan Ketua Pembina YW-UMI Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, SE.,M.Si. didampingi Rektor UMI Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH.,MH.

Hadir pula para Ketua Bidang Pengurus YW-UMI, Sekertaris Pengurus YW-UMI, Bendahara YW-UMI, Koordinator Pengawas YW-UMI, para Wakil Rektor UMI, dan para Anggota Senat Akademik UMI.

Ungkapan Syukur Pewakaf

H. Abd. Rahman Nara, SE.,M.Si. mengucapkan rasa syukur atas diterimanya tanah wakaf yang merupakan amanah orang tua dengan niat tulus lillahi ta‘ala.

“Saya sangat berterima kasih dan bersyukur kepada Allah. Semoga wakaf orang tua saya menjadi amal jariyah yang mulia di sisi Allah SWT. Kami berharap kami sebagai anak-anaknya juga mendapatkan amal jariah ini” ujar Alumni FEB UMI itu.

Hal senada disampaikan oleh Muh. Nasir N. yang merupakan Kepala Desa Gantarang, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto.

“Saya atas nama pribadi menyerahkan wakaf ini dengan luas 30 hektare. Kami berharap wakaf ini menjadi amal jariah keluarga kami dan Insya Allah amalnya akan terus mengalir karna kami percaya akan digunakan dengan amanah dan sebaik-baiknya,” ungkapnya dengan haru.

Wakaf Ini Akan Mengalirkan Amal Jariah Sepanjang Masa

Sementara itu, Ketua Pengurus YW-UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA. menyampaikan rasa syukur atas tambahan amanah tanah wakaf yang diterima Yayasan Wakaf UMI.

“Yang kami hormati para pewakaf, jangankan ribuan meter, sekecil apa pun wakaf untuk kepentingan umum, khususnya pendidikan, akan menjadi amal jariyah sepanjang masa. Amal itu akan terus kita dapatkan hingga akhir zaman,” tuturnya.

Professor Fakultas Sastra, Ilmu Komunikasi & Pendidikan UMI itu menambahkan bahwa perhatian yang mengalir dari masyarakat menjadi energi penting bagi perkembangan UMI kedepan.

“Kami bersyukur karena UMI terus mendapatkan perhatian dan kepercayaan. Insya Allah UMI akan terus tumbuh menjadi perguruan tinggi besar di Indonesia Timur bahkan Indonesia, sebagai lembaga pendidikan dan dakwah,” jelasnya.

Tanah Wakaf Akan Dikelola Menjadi Peternakan Kuda

Ketua Pembina YW-UMI Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, SE.,M.Si. menjelaskan bahwa tanah wakaf ini memiliki potensi besar dan telah direncanakan untuk dikelola menjadi peternakan kuda.

“Wakaf ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya agar bernilai ibadah. Tanah wakaf ini akan dimanfaatkan untuk pemeliharaan kuda, yang juga menjadi kebutuhan mendesak untuk membantu kekurangan kuda di Jeneponto. Ini potensi besar yang insya Allah bisa dikembangkan,” tegasnya.

“UMI berkomitmen menjadikan tanah wakaf ini sebagai pusat pengembangan peternakan kuda yang tidak hanya mendukung kebutuhan kabupaten Jeneponto, tetapi juga memperluas kontribusi UMI bagi masyarakat di indonesia,” tutupnya. (*)

SHARE ON