Makassar, umi.ac.id – Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Yudisium dan Pengucapan Janji Sarjana Kedokteran dan Pengucapan Sumpah Dokter tahun 2023 di Sandeq Ballroom, Claro, Hotel, Jalan AP Pettarani Makassar, Senin (16/10/2023).
Kegiatan yang merupakan tahapan akhir bagi program studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara FK UMI dengan RSIA Sitti khadijah I, RSIA Ananda, dan RS Ibnu Sina UMI. MoU ini merupakan kerjasama Tripartid.
Dalam kesempatan itu, FK UMI mengukuhkan 8 orang untuk Sarjana Kedokteran yang terdiri dari 6 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Sementara, untuk Profesi dokter sebanyak 26 orang diantaranya 19 perempuan dan 7 laki-laki.
Dalam kesempatan itu, Plt Rekto UMI, Prof. Dr. Sufirman Rahman, SH, MH, mengatakan, sebagai fakultas Unggulan, FK UMI terus menunjukan kualitasnya dalam menghasilkan dan memproduksi luaran yang Unggul.
“Saya kira pada hari ini merupakan capaian yang sangat produktif dan tentu saja menggambarkan manajemen di FK UMI sangat baik,” bebernya.
“Dibalik keberhasilan ananda hari ini ada pihak yang paling berjasa yakni orang tua, dosen dan karyawan. Kualitas FK UMI ini terlihat, saat mereka melepas alumninya. Mereka baru bisa dilepas ketika sudah berkualitas karena mereka melakukan kerja-kerja kemanusian,” sambungnya.

Sementara itu, Dekan FK-UMI, Dr dr Nasrudin Andi Mappaware SpOG (K) MARS MSc, mengatakan jika disumpahnya mereka hari ini, menambah total alumni FK menjadi 2878 orang.
Angka ini cukup besar untuk ke depan tetap dibina menjadi alumni yang tergabung dalam lulusan FK yang mengembang dakwah Islami.
“Kita tidak hanya membuat lulusan menjadi dokter sesuai dengan standar kompetensi Republik Indonesia, tapi dengan tambahan berahlakul karimah, berilmu amaliah beramal ilmiah,” tuturnya.
Mengenail lulusan ini kata dr. Nasruddin, ke depan dokter ini akan dilakukan penempatan intensif yang diatur pemerintah. Namun sekarang dikembalikan ke daerah masing-masing untuk intensif.
“Mereka bisa ikut program nusantara sehat atau pengabdian kepada desa tertinggal atau desa terpencil, bahkan perbatasan,” ucapnya.
(HUMAS)