Makassar, umi.ac.id – Peredaran narkoba di Sulawesi Selatan (Sulsel) adalah ancaman nyata bagi generasi muda. Berbagai kasus telah mewarnai media. Dengan demikian upaya preventif (pencegahan) adalah solusi.
Keseriusan perlawanan terhadap barang haram ini terlihat saat pelantikan Pengurus Aliansi Perguruan Tinggi Anti Narkoba (ARTIPENA) Sulawesi Selatan di auditorium Al Jibra Unniversitas Muslim Indonesia (UMI), Jalan Urip Sumohardjo, Selasa (25/7/2023).
Pelantikan ini mengukuhkan Rektor UMI, Prof. Dr. H Basri Modding, SE, M.Si sebagai Ketua Umum masa bakti 2023-2026. Ia dilantik oleh Ketua Umum ARTIPENA Pusat Prof. Dr. Sutarto Hadi, M.Si, MSc. Struktural kepengurusan dibacakan oleh Ketua Bidang Organisasi dan Pengembangan DPP Artipena, Dr Suryanto.
Terpantau, Wakil Rektor III UMI dikukuhakn sebagai sekretaris Jenderal. Juga pejabat dan dosen UMI, serta delegasi perguruan tinggi negeri dan swasta tercatat memegang posisi penting di kepengurusan ARTIPENA di bawah kepemimpinan Prof Basri Modding.
Skedar informasi, Pelantikan ini juga mengukuhkan Prof Basri Modding sebagai Ketua Pertama dalam sejarah ARTIPENA di Sulawesi Selatan.
Pelantikan ditandai dengan penyerahan SK Ketua DPP Artipena kepada Ketua DPW Artipena. Dilanjutkan penyerahan bendera pataka Artipena oleh Ketua DPP Artipena kepada Ketua DPW Artipena. Kemudian penandatanganan berita acara pelantikan dan penandatanganan pakta integritas.
Prof Basri Modding dalam sambutannya, memaparkan, Artipena merupakan relawan perguruan tinggi anti penyalagunaan narkoba yang akan memberikan edukasi kepada kampus maupun masyarakat secara umum agar bersih dari narkoba.
“Tapi masyarakat kampus dulu, kalau kampus bersih dari narkoba, maka insya Allah Sulsel juga akan bersih dari narkoba, kampus adalah ujung tombak untuk mensosialisasikannya,” paparnya.
Prof Basri juga menjelaskan bahwa usai pelantikan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada perguruan tinggi negeri maupun swasta di Sulsel. Sosialisasi tersebut yakni berupa pemahaman kepada kampus yang bersih dari narkoba.
“Ini dulu kita mau sosialisasikan kepada perguruan tinggi, karena ini baru, kita juga akan menyampaikan kepada gubernur sebagai penasehat di Sulsel,” jelasnya.
Sementara itu, mewakili Ketua DPP ARTIPENA, Dr Suryanto, mengatakan bahwa Artipena lahir dari keprihatinan kampus dengan masalah naskoba yang semakin hari semakin meluas bahkan telah memasuki perguruan tinggi.
“Kami dari perguruan tinggi berhimpun waktu itu 2015 kurang lebih 200 perguruan tinggi untuk melaksanakan mubes pertama. Dan terus berjalan sampai hari ini,” kata Suryanto.
(HUMAS)