Dari Limbah Jadi Manfaat: Tim PPK Ormawa Perisai UMI Olah Cangkang Tiram Jadi Filter Air Bersih

Author Website UMI

/

Maros, umi.ac.id Hilirisasi Tiram ternyata tidak hanya sampai pada pengolahan menjadi pangan lokal yang bernilai profit seperti Sambal Tiram. Namun, juga memiliki manfaat lainnya yang dapat diolah. Pemanfaatan Cangkang misalnya.

Inovasi ini lahir dari mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang tergabung ke dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Perisai UMI.

Tim mahasiswa UMI ini kemudian hadir memberikan pendampingan langsung ke masyarakat Desa Ampekale, Dusun Binangsangkara, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan terkait pemanfaatan limbah kulit atau cangkang tiram.

Cangkang tiram yang selama ini hanya menumpuk, kini diolah menjadi filter air sederhana karena tiram memiliki kandungan kalsium karbonat (CaCo3) yang mampu menyeimbangkan pH sekaligus menyaring kotoran dalam air.

Dalam keterangan resminya, Rabu (8/10/2025), program ini hadir dari permasalahan nyata di masyarakat setempat yang kekurangan akses air bersih. Banyak warga mengandalkan air dari empang untuk mandi dan mencuci, meskipun kondisi terlihat keruh dan secara fisik tidak layak digunakan.

Beberapa warga bahkan mengeluhkan masalah kesehatan, seperti gatal-gatal pada kulit. Melalui inovasi filtrasi air berbasis kulit tiram, diharapkan dapat memberikan solusi tepat guna sekaligus dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan limbah lokal.

Ketua Tim PPK Ormawa UMI Evy Luthfiani, menjelaskan, pihaknya memberikan pelatihan langsung kepada masyarakat terkait pengolahan Cangkam Tiram menjadi Filter Air Bersih pada 28 September 2025.

Sementara, rangkaian kegiatan dimulai dari observasi awal, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi bersama masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya mengenalkan teknologi, tetapi juga mengedukasi masyarakat agar dapat mempraktikkan secara mandiri pembuatan filter air dari kulit tiram.

“Kami ingin memberitahu bahwa permasalahan air bersih dapat diatasi dengan memanfaatkan potensi lokal. Kulit tiram yang selama ini dianggap limbahbisa di manfaatkan menjadi bahan utama dalam proses pembuatan filter air. Harapannya dengan adanya pelatihan ini masyarakat bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Dengan adanya inovasi ini, tim berharap masyarakat Desa Ampekale tidak lagi bergantung pada sumber air yang tidak layak, melainkan mampu mengolah limbah berkah yang bermanfaat bagi kesehatan dan kuliatas hidup mereka. (*)

SHARE ON