Diikuti PTN dan PTS LLDikti IX, Juara 1 Pilmapres 2023 Disabet Mahasiswa UMI

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id – Pemilihan mahasiswa berprestasi Lingkup Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX diikuti oleh delegasi dari perguruan tinggi negeri dan swasta. Babak 8 besarpun telah bergulir.

Hasilnya, mahasiswi Universitas Muslim Indonesia (UMI), Syarifah Fastimah Nissatuljannah, sukses keluar sebagai juara pertama. Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran UMI itu suskses meraih skor tertinggi yakni 391.0.

Ia bahkan sukses mengalahkan uunggulan PTN yakni delegasi Universitas Hasaunddin yang hanya berada di posisi juara ke dua dengan Raihan skor 314.4 dan di urutan ke tiga adalah delegasi dari universiltas Sulawsi Barat.

Atas prestasinya itu, mahasiswi yang dikenal juga telah meraih prestasi di berbagai bidang lain ini berhak mewakili LLDikti IX dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi ke tingkat nasional.

Dalam keterangan resminya, Senin (15/5/2023), Syarifah mengaku, dirinya mengangkat judul paper yang cukup menarik saat dipresentasikan di hadapan dewan juri yakni Second Opinion. Ini ia pilih berdasarkan riset yang cukup panjang.

“Makassar punya masalah yang harus diselesaikan yaitu tingginya prevalensi TB dan pulmo (jenis Penyakit). Di sisi lain, Makasar punya potensi tenaga profesional medis yang melimpah tersebar di kampus dan fasilitas Kesehatan,” jelasnya.

Bagaimana caranya menjembatani hal ini? Menurut Syarifah, muncullah ide membuat platform berbasis crowd-source sebagai Wahana berkumpulnya profesional, expert, pengelola fasilitas kesehatan, penyedia teknologi, dan lain-lain untuk bertukar pengetahuan dan melengkapi interprestasi dari suatu citra medis atau rekan medis sehingga menghasilkan diagnosis yang akurat, cepat dan murah.

“Ruang lingkup Makassar dipilih sebagai uji coba. Apabila dapat berjalan dengan baik maka mudah diperluas jangkauannya. Tantangannya adalah membangun platform SECOND OPINION yang user friendly, responsive dan stabil serta ketat menjaga aspek etis,” tegasnya.

“Siapa yang diuntungkan?. Pertama pasti Pasien karena mendapat hasil diagnosis dari sumberdaya terbaik yang dapat dijangkau platform ini.Yang kedua, Asuransi seperti BPJS akan sangat diuntungkan karena keandalan hasil diagnosis. Selanjutnya profesional medis yang mendapat ruang untuk mengembangkan wawasan tanpa dibatasi sekat geografis dan institusi,” tutupnya.

(HUMAS)

SHARE ON

Leave a Comment