Makassar.umi.ac.id. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Dr. dr. H. Nasruddin AM.,SPOG.,MARS.,Mkes., bersama 30 orang dosen FK UMI mengikuti konferensi ilmiah Federation of Islamic Medical Association (FIMA) ke-40 di Putrajaya, Malaysia (27-29 Oktober 2023).
Dr. Nas sapaan akrabnya melalu rilisnya menyampaikan bahwa Event tahunan FIMA ini dihadiri 50 perwakilan IMA’s dari 43negara, salah satunya dari Indonesia. Misi FIMA, yakni menyediakan platform bagi dokter muslim di seluruh dunia dalam bidang pendidikan dan etika kedokteran, bantuan kemanusiaan dan medis. Kedokteran Islam harus menunjukkan eksistensinya selalu dalam peta Kedokteran dunia.

“FIMA merupakan organisasi non profit, non politik dan non pemerintah serta badan terdaftar dari 50 IMA dan 43 anggota asosiasi di seluruh dunia. Mewakili sekitar 50.000 profesional medis dan Kesehatan muslim” ujar alumni FK UMI ini
Lanjut dikatakan, dalam sesi persentase Fakultas Kedokteran UMI Makassar mendelegasikan sekitar 30 orang Dosen yang terbagi pada persentasi ilmiah dan Poster sesuai tema yang disampaikan panitia.

“Alhamdulillah banyak Dosen FK UMI yang tulisannya lolos dan mereka presentasi ilimiah dan poster di konferensi internasional FIMA ini. Hal Ini sangat bagus untuk poin Fakultas dan Universitas karena kegiatan ini adalah level Internasional Fakultas Kedokteran. Kami Pimpinan FK UMI mensupport full kesukseskan kegiatan Federation of Islamic Medical Association (FIMA) kali ini dan, ujarnya
Dr. Nas menambahkan, mendahului kegiatan FIMA Conference, 2 hari sebelumnya tanggal 25-26 Oktober 2023 berlangsung kegiatan FIMA Council Meeting (Rapat Pengurus FIMA) dan Alhamdulillah Dekan FK UMI Mewakili Indonesian Islamic Medical Association (IIMA) di “40th Federation of Islamic Medical Association (FIMA) Council Meeting dengan tema tema “Penyakit Tidak Menular (PTM) di Dunia Muslim”.
Dalam sambutannya, Presiden Islamic Medical Association of Malaysia (IMAM) Dr. Muhammad Yusri Musa mengatakan, “Kami telah menyiapkan program yang kaya dan beragam yang mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan tema pengobatan Islam, seperti etika, pendidikan, penelitian, inovasi, kepemimpinan, pekerjaan kemanusiaan dan banyak lagi. Kami berharap konferensi ini akan menyediakan platform untuk pertukaran ide, pengalaman dan praktik terbaik di antara para peserta, serta mendorong kolaborasi dan jaringan di antara para profesional dan institusi medis Islam, sambung dr Nas.