Makassar, umi.ac.id – Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Coaching Clinic Proposal Pengabdian DRTPM RISTEK DIKTI 2022 secara virtual zoom pada hari Rabu (14/12/2022).
Dalam Coaching Clinic ini menghadirkan narasumber reviewer tingkat nasional yaitu Prof. Dr. Revolson Alexius Mege, MS. Ketua LPPM Universitas Negeri Manado yang dipandu langsung oleh Sekertaris LPkM UMI Dr. Ir. Rustam, M.Si.
Ketua LPkM UMI Prof. Dr. H. Achmad Gani, SE.,M.Si. saat ditemui di ruangannya yang didampingi Sekretaris LPkM UMI, Dr Ir Rustam MS., mengatakan bahwa kegiatan Coaching Clinic Proposal Pengabdian DRTPM RISTEK DIKTI ini merupakan kegiatan rutin untuk membantu dosen UMI dalam mempersiapkan diri dalam menyusun proposal PKM setiap tahunnya.
Guru Besar FEB UMI ini menambahkan bahwa dalam Coaching Clinic ini menghadirkan narasumber reviewer nasional untuk memberikan pemahaman kepada Dosen UMI tentang pengabdian yang akan dilakukan pada tahun 2023.

“Diharapkan narasumber kita memberikan arahan atau petunjuk-petunjuk yang dapat dijadikan dasar dalam memasukkan proposal pengabdian ke DRTPM RISTEK DIKTI”, harapnya.
Selanjutnya yaitu narasumber kita akan mengupas dan menjelaskan kepada kita tentang “Penulisan dan Evaluasi Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat”, ungkap Mantan Wakil Rektor III tersebut.
Semoga tahun depan yaitu 2023 banyak Dosen UMI dapat meloloskan Proposal Pengabdian DRTPM RISTEK DIKTI dan membuat UMI berada pada peringkat pertama atau mandiri pada klasterisasi perguruan tinggi, urainya.

Sementara itu, Prof. Dr. Revolson Alexius Mege, MS. mengucapkan bahwa fokus pengabdian kepada masyarakat era MBKM yaitu Green Economy, Blue Economy, Pariwisata, Teknologi dan Alat Kesehatan.
Guru Besar Tetap Unisma ini manambahkan bahwa skema pengabdian masyarakat terbagi tiga yaitu pemberdayaan berbasis masyarakat, pemberdayaan berbasis kewilayahan, dan pemberdayaan berbasis kewirausahaan.
Melalui pemberdayaan kemitraan masyarakat diharapkan dapat membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri seraca ekonomi dan sosial.
Selanjutnya yaitu membantu menciptakan ketentraman, dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat dan meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan, urainya.
(HUMAS)