Peringatan Isra Mi’raj 1446 H di UMI: Refleksi Spritualitas untuk Meningkatkan Kualitas Keimanan kepada Allah SWT

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar peringatan Isra Mi’raj 1446 H Nabi Muhammad SAW dengan penuh khidmat. Acara yang diisi dengan zikir dan doa bersama ini dihadiri oleh pimpinan yayasan, dosen, staf dan mahasiswa lingkup UMI di Masjid Umar Bin Khattab UMI, Jalan Uip Sumohardjo, Makassar, Jumat (7/2/2025).

Peringatan momen penting itu, UMI mendaulat Wakil Dekan IV Fakultas Teknik (FT) UMI Dr. H. Yusri Muhammad Arsyad, Lc. MA, untuk mengisi Hikmah Isra Miraj. Ia menegaskan makna penting Isra Mi’raj sebagai mukjizat yang terus berlaku hingga akhir zaman dan bukti nyata kekuasaan Allah SWT.

Dalam kesempatan itu, Rektor UMI, Prof. Dr. H. Hambali Thalib, SH, MH, menekankan bahwa Isra Mi’raj adalah mukjizat yang tidak lekang oleh waktu.

Profesor Fakultas Hukum UMI itu, mengajak seluruh peserta untuk merenungkan bagaimana perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha dalam satu malam.

“Banyak mukjizat yang diberikan kepada para nabi, tetapi Isra Mi’raj tetap bisa kita lihat hingga kini. Ini adalah bukti kekuasaan Allah yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu,” ujarnya.

“Jika dibayangkan di abad ke-14 atau 15 Hijriyah, perjalanan ini tidak dapat diterima secara logis oleh akal manusia. Namun, saat ini, dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, kita bisa lebih memahami bagaimana kebesaran Allah bekerja,” tambahnya.

Menurutnya, peristiwa ini menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat sepenuhnya menjelaskan segala hal. Para peserta juga diajak untuk memperkuat komitmen keislaman mereka. Isra Mi’raj bukan hanya peristiwa bersejarah, tetapi juga menjadi rujukan bagi umat Islam agar tidak ada lagi keraguan terhadap agama dan kebesaran Allah.

“Banyak peristiwa di dunia ini yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia, dan ini menunjukkan bahwa di atas segala sesuatu ada kekuasaan Allah. Sehingga semakin banyak orang yang semakin yakin dan teguh dalam Islam,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa Isra Mi’raj seharusnya menjadi refleksi untuk mengingat hari akhir. “Peristiwa ini mengajarkan kita bahwa kehidupan dunia ini sementara. Kita harus selalu bersiap untuk kehidupan yang kekal di akhirat,” pesannya.

Ketua Pembina YW UMI, Prof. Mansyur Ramli, menyoroti pentingnya masjid sebagai tempat yang paling indah dan suci. Menurutnya, tingkat yang tertinggi dalam kehidupan seorang Muslim adalah memperoleh ridha Allah.

“Ruangan yang paling indah nanti adalah masjid. Kita hidup bukan hanya untuk dunia, tetapi untuk mendapatkan ridha-Nya,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam berdakwah dan menyikapi perbedaan pandangan, umat Islam harus tetap berhati-hati.

“Kita harus tetap menghormati berbagai pandangan. Tapi, Alhamdulillah, yang kita lakukan hari ini adalah bentuk syiar Islam yang baik,” katanya.

Acara peringatan Isra Mi’raj di UMI ini diakhiri dengan doa bersama, sebagai bentuk harapan agar umat Islam semakin teguh dalam iman dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

Ketua Pengurus Yayasan Wakaf (YW) UMI, Prof. Dr. H Masrurah Mokhtar, MA, mengajak seluruh umat Islam untuk mengembangkan tiga jenis kecerdasan yakni spiritual, emosional, dan intelektual.

“Kita tidak hanya harus cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual dan emosional yang kuat agar bisa menghadapi berbagai tantangan kehidupan,” tambahnya.

Ia juga berpesan agar umat Islam tidak mudah mengeluh dalam menghadapi kesulitan. “Jika ada sesuatu yang tidak bisa dikerjakan, maka pelan-pelan tinggalkan dan cari jalan yang lebih baik,” katanya.

Momentum Isra Mi’raj ini, menurutnya, juga menjadi kesempatan bagi setiap individu untuk mengevaluasi diri.

“Apakah kita sudah cukup menguatkan keislaman kita? Apakah kita sudah menyadari bahwa di atas segala urusan kita, ada Allah yang Maha Kuasa,” katanya.

Acara ini juga dirangkaikan dengan pengumuman pemenang lomba pidato Isra Miraj siswa SMA/SMK/MA se-Sulawesi Selatan. Dimana finalis yang keluar sebagai juara adalah Aulia Safitri Cendikia (SMAS Pesantren IMMIM Putri), Ahmad Hafidz Zafran (SMAN I Bulukumba), dan Putri Rini Auliah (SMAS Pesantren IMMIM Putri). (*)

SHARE ON