Makassar, umi.ac.id – Pekan Pesantren Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang digelar secara online dan offline telah masuk tahun ke tiga . Ini adalah metode strategis yang diterapkan UMI semenjak pandemi Covid menyerang tahun 2020 lalu.
Pekan pesantren ini juga mengukuhkan UMI sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menggelar penyambutan mahasiswa baru dengan metode berbasis pesantren yang dilaksanakan dari tanggal 10 hingga 27 Agustus 2023.
Untuk penyambutan maba UMI 2023 kali ini, Universitas Muslim Indonesia (UMI) melaksanakan dalam bentuk pesantren kilat secara hybrid, mahasiswa baru mengikuti secara offline dan online. Setiap harinya, UMI mengukuhkan minimal 500 peserta per-angkatan.
Ketua Panitia penyambutan Maba UMI 2023, Dr. H Nasrulah Arsyad, SH MH, menyebutkan, peserta dibagi ke dalam beberapa angkatan. Di hari pertama (angkatan pertama), peserta yang ikut sebanyak 500 mahasiswa. Terdiri dari Fakultas Agama (FA) 51, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 43, Fakultas Teknik (FT) 40, dan Fakultas Hukum (FH) 72.
Selanjutnya, Fakultas Sastra (FS) 32, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIP) 5, Fakultas Pertanian (FP) 15, Fakultas Teknologi Industri (FTI) 15, Fakultas Ilmu Komputer (FIK) 58 dan Fakultas Farmasi (FF) sebanyak 42 mahasiswa.

Rektor UMI Prof. Dr. H Basri Modding, SE, M.Si, dalam sambutannya, menjelaskan, pesantren kilat sudah menjadi budaya pada proses penerimaan mahasiswa baru UMI yang digelar setiap tahunnya. Tujuannya untuk membentuk karakter mahasiswa.
“Selamat datang di kampus Universitas Muslim Indonesia, ananda memilih UMI tentu dengan pertimbangan, sebab UMI satu-satunya universitas yang pertama dari luar Jawa terakreditasi unggul,” ungkapnya.
Pada kegiatan pesantren kilat ini ananda sebagai bentuk penyambutan mahasiswa baru UMI, ananda akan mengikuti kegiatan virtual di mulai dari sholat dhuha, zikir penyampaian materi wawasan kebangsaan, komitmen ke UMI-an dan Strategi UMI dalam mempersiapkan SDM berkarakter Unggul menuju smart university, setelah itu, pengenalan fakultas.
“Ananda mahasiswa baru UMI, dalam pesantren kilat ini, akan mengikuti kegiatan selain kegiatan ibadah, juga materi pembentukan karakter moral dan karakter kinerja sehingga insya Allah lahir insan ulul al bab, manusia cerdas, manusia yang unggul, sesuai visi UMI, melahirkan manusia yang berilmu amaliah, beramal ilmiah, berakhlakul karimah serta berdaya saing tinggi, ujar alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI ini.
Ketua APTISI Wilayah IX-A itu, menggambarkan bahwa menjadi mahasiswa UMI harus selalu mengdepankan niat yang baik sebelum memasuki dunia kampus.
“Masuk di UMI tentu dengan niat yang baik, ingin menjadi manusia yang diinginkan dan menjadi manusia yang dibutuhkan. Insya Allah UMI siap mengantarkan ananda mencapai cita-citanya,” tegasnya.
Karena itu kata Profesor Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI itu, berpesan, menjadi mahasiswa UMI harus selalu mengedepankan akhlaq yang baik dalam kesehariannya, apalagi selama berada di lingkup Kampus UMI.
“Kita di UMI bagaimana menuju satu titik yang diridhai Allah SWT,” tutupnya.
Dalam kegiatan pesantren kilat angkatan pertama tersebut, mahasiswa disuguhkan sejumlah materi. Salah satu narasumbernya adalah Asisten 1 Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Rasyid.
Dalam paparannya, Rasyid yang menyajikan materi wawasan kebangsaan itu menjelaskan pentingnya mahasiswa menanamkan semangat kebangsaan sejak mahasiswa baru.
“Karena ini berkaitan dengan pencegahan narkotika. Sangat penting sebagai generasi muda guna berpikir dan berperilaku harus berdasarkan UU dan Pancasila,” ucapnya.
“Kenapa kita perlu berperilaku semangat kebangsaan? Karena ini sebagai refleksi dari perjuangan para pendahulu kita, demi mewujudkan Indonesia merdeka. Kita kenang perjuangannya dengan mempelajari dan warisannya,” sambungnya.
Kata Rasyid, salah satu prinsip manusia adalah bagaimana bermanfaat bagi orang lain, memanusiakan manusia. Karena itu, dengan memahami konsep wawasan kebangsaan tentu menjadikan pancasila sebagai pondasi dalam bernegara.
“Lima sila Pancasila tentu sangat mencerminkan bagi anak-anak ku sekalian untuk menuntun kita agar selalu berperilaku yang baik,” imbuhnya.
(HUMAS)