Kaji Capacity Management Building Pendidikan Tinggi Hantar Kepala LLDikti IX Raih Doktor di UMI

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah IX Andi Lukman resmi menggandeng gelar Doktor dari Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Pejabat yang kini memiliki nama dan gelar lengkap Dr. Andi Lukman, M.Si ini sukses mempertahankan Disertasi berjudul ‘Capacity Management Building Dalam Memfasilitasi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Swasta Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi’.

Disertasi yang dibimbing langsung oleh Promotor Prof. Dr. H Basri Modding, SE, M.Si (Rektor UMI), Kopromotor Prof Dr. Achmad Gani, SE, M.Si, dan Kopromotor, Prof Dr. Mursalim Laekkeng, ASEAN, CPA ini memfokuskan pada Metode Kualitatif dengan Jenis Studi Kasus Ekploratif.

Dalam penjelasannya, Andi Lukman menjelaskan, Perguruan tinggi di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat yang dituntut untuk selalu melakukan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

“LLDIKTI sebagai satuan kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang bertanggungjawab untuk mengantarkan perguruan tinggi swasta yang berkualitas dan bermutu serta di harapkan dapat menghilangkan disparitas antara PTN dan PTS,” jelasnya.

Tercatat, disertasi ini mengagkat tiga rumusan masalah. Pertama Bagaimana Deskripsi Kapasitas Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Dalam Memfasilitasi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Swasta.

Lalu ke dua, Bagaimana Deskripsi Mutu Perguruan Tinggi Swasta Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX. Serta yang ketiga Bagaimana Strategi Capacity Management Building Dalam Memfasilitasi Meningkatkan Mutu Perguraun Tinggi Swasta Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX.

Hasilnya, Andi Lukman membagi tiga kesimpulan hasil dan temuan yakni Tingkat Individu, Tingkat Kelompok, dan Tingkat Sistem.

“Pada Tingkat Individu adalah Kualifikasi Pendidikan Pegawai sangat baik Namun terdapat Mismatch dengan Kompetensi secara umum dan Budaya pelayanan dan integritas pegawai sudah mengarah ke yang lebih baik,” tegasnya.

Sedangkan pada Tingkat Kelembagaan, Transisi Kebijakan Re-esolonisasi mempengaruhi ketatalaksanaan di LLDIKTI IX terutama terkait dengan kesiapan struktur dan Kemandiran LLDIKTI dalam pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh Kebijakan Nasioanl

Terakhir adalah Tingkat Sistem dimana Sistem Penganggaran masih bersifat sentralistik yang menganut sistem prioritas berbasis Nasional,” imbuhnya.

“Kewenangan LLDIKTI sangat lemah. Hal ini terlihat pada sistem pengendalian Perguruan Tinggi Swasta dimana LLDIKTI hanya diberikan kewenangan pada level pelanggaran adminsitastif ringan begitupun pada sistem penutupan program studi, LLDIKTI hanya merekomendasikan,” tutupnya.

(HUMAS)

SHARE ON

Leave a Comment