Tim PKM UMI Berikan Solusi Pengolahan Ubi Kayu Pada Kelompok Wanita Tani Melati

Author Website UMI

/

Makassar, umi.ac.id – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar sosialisasi penerapan teknologi varian rasa dan kemasan cassava frozen pada kelompok wanita tani melati di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat LPkM UMI tersebut terdiri dari Dr. Ir. Ida Rosada, MS. dan Dr. Ir. Saida, M.Si. serta melibatkan 2 orang mahasiswa Fakultas Pertanian UMI dari program studi agribisnis dan agroteknologi.

Dr. Ir. Ida Rosada, MS. saat diwawancarai mengungkapkan bahwa desa Pucak merupakan salah satu desa di Kecamatan Tompobulu yang memiliki potensi komoditas palawija khususnya ubi kayu.

Lanjut dikatakan bahwa Masyarakat di Desa Pucak menggantungkan hidupnya pada tanaman ubi kayu sebagai komoditas unggulan setelah padi dan jagung. Ubi kayu yang dihasilkan ada yang dijual dalam keadaan segar, ada yang dibuat kripik, tape, ubi goreng dan cassava frozen.

Dosen Tetap Fakultas Pertanian UMI ini juga mengatakan bahwa Di Desa Pucak terdapat beberapa kelompok wanita tani, salah satunya adalah kelompok wanita tani Melati.

Masyarakat di  Desa Pucak khususnya KWT Melati melakukan usaha pengolahan ubi kayu menjadi cassava frozen. Namun demikian proses pengolahannya masih menggunakan cara konvensional dengan rasa original saja serta pengemasan produk olahannya juga  masih sangat sederhana, urainya.

Sementara itu, Dr. Ir. Saida, M.Si. mengungkapkan bahwa permasalahan yang dihadapi kelompok wanita tani dalam mengolah ubi kayu yang dihasilkan dari lahan pertanian menjadi cassava frozen proses pengolahannya yang masih sangat sederhana.

Demikian pula kemasan produknya masih sangat sederhana tanpa memperhatikan higienitas dan nilai jual. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan penerapan teknologi varian rasa dan kemasan yang lebih variatif dan mengikuti kaidah higienis serhingga menarik konsumen untuk membelinya, ucapnya.

Teknologi tersebut bertujuan untuk memperkaya varian rasa dan memperbaiki kemasan produk olahan cassava frozen di Desa Pucak melalui partisipasi masyarakat secara berkelompok, sehingga dapat meningkatkan pendapatan, tutupnya.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari program Tri Daharma Perguruan Tinggi dengan melakukan penyuluhan, pelatihan, penerapan teknologi, dan pendampingan.  

(HUMAS)

SHARE ON

Leave a Comment