Makassar, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menggelar pengukuhan Profesor atau guru besar untuk yang ke sekian kalinya di awal tahun 2024. Seperti yang sebelumnya, pengukuhan kali ini berlangsung secara online dan offline, Rabu (7/2/2024).
Acara yang digelar dalam rangkaian Rapat Senat Terbuka Luar Biasa ini mengukuhkan tiga profesor baru yakni Prof. Dr. Dra. Nurlaelah, M. Hum dari Fakultas Agama Islam (FAI), Prof Hj. Ratna Dewi, SE, MSi dan Prof. Dr. Serlin Serang, S.E.,M.Si yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI.
Dalam pidatonya, Prof Nurlaela (Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan FAI) membawakan pidato ilmiah berjudul ‘Internalisasi Pembelajaran Nilai-Nilai Karakter Berbasis Kearifan Lokal Siri’na Passe’ pada Anak Usia Dini.
Prof Hj. Ratna Dewi, SE, MSi yang merupakan Profesor Ilmu Manajemen FEB UMI membawakan Pidato Ilmiah bertajuk ‘Strategi SiMark (Silaturrahimi Marketing) Sebuah Konsep Pengembangan Bisnis Berbasis Kearifan Lokal’.
Sementara Prof. Dr. Serlin Serang, S.E.,M.Si yang juga berasal dari Ilmu Manajemen, menyampaikan pidatonya yang berjudul, Peran Just In Time Dalam Menunjang Keberlanjutan Globalisasi Bisnis’.
Ketua Dewan Profesor UMI Prof. Dr. H Mansyur Ramly, SE, M.Si, menjelaskan, kemajuan UMI belakangan ini membuatnya meyakini jika UMI akan melebehi dari target jumlah Profesor yang dicanangkan.
“Mudah mudahan harapan pak Rektor untuk capaian 10 persen (88 dosen) Profesor untuk tahun ini bisa lebih dari itu. Kita harus yakin akan lebih yakin akan lahirkan lebih seratus jumlah Profesor UMI tahun inj. Alhamdulillah saya menerima informasi juga bahwa UMI adalah perguruan tinggi swasta dengan jumlah profesor terbanyak di Indonesia,” bebernya.
“Sebagai dosen UMI, apalagi profesor tentunya memiliki karakteristik yang berbeda. Di UMI harus bisa tampil selain sebagai seorang profesor harus juga mampu menjadi seorang ustadz dan ustadzah,” sambungnya.
Sementara itu, Rektor UMI Prof. Dr. H Sufirman Rahman, SH, MH, menegaskan bahwa salah satu bukti UMI sangat produktif secara akademik adalah dilihat dari intensitas pengukuhan Profesor.
“Pengukuhan profesor yang sangat produktif ini menunjukan bahwa semua unit di UMI berjalan maksimal sebagai mana mestinya. Produktifitas dosen kita di dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi itu berjalan secara baik. Ini tentu dengan manajemen jamaah dari UPPS lingkup UMI,” tutupnya. (*)