Makassar, umi.ac.id – Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Mukti Maruddin, sukses meraih gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Lingkungan di Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang, baru-baru ini.
Kini Asisten Wakil Rektor III UMI itu memiliki nama dan gelar lengkap, Dr. Ir. Mukti Maruddin, ST, MT. IPM. Dosen Fakultas Teknik (FT) UMI ini sukses mempertahankan disertasi yang mengangkap topik menarik yakni Serat Sagu.
Pada disertasi dengan judul ‘Pemanfaatan Limbah Serat Sagu Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Ramah Lingkungan’ itu, Mukti Maruddin berhasil meraih gelar tertinggi dalam dunia akademisi tersebut.
Dalam keterangan resminya, Rabu (11/1/2023), Mukti menjelaskan, tingkat kerusakan lingkungan sebagai dampak dari pembangunan terus mengalami peningkatan. Kondisi ini menjadi permasalahan dan isu yang berkembang sehubungan dengan masalah lingkungan.
“Dan mendorong para peneliti untuk melakukan kajian ilmiah terhadap potensi pemanfaatan dari beberapa limbah dan bahan alami yang memiliki sifat dan perilaku eco-friendly, bio-degradable, bio- composites, bio-material, biofuels dan green environment,” ungkapnya.
“Indonesia sebagai negara dengan keaneka ragaman hayati yang luas memiliki peluang yang besar untuk mengeksplorasi pemanfaatan material tersebut sebagai stabilisasi tanah,” sambungnya.
Produksi limbah, kata Alumni Teknik Sipil UMI itu, terjadi per-tahun secara global mengalami peningkatan, dan diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang, hanya sebagian kecil dari ini dibuang dengan aman dan hanya beberapa bagian didaur ulang.
“Pemanfaatan limbah daur ulang dengan tujuan rekayasa membantu untuk mengatasi masalah yang besar berkepanjangan dan memanfaatkan limbah secara efektif,” bebernya.
Lebih jaub dijelaskan, seiring dengan inovasi yang dilakukan dalam bidang material, serat mulai dipikirkan oleh peneliti untuk dijadikan sebagai bahan stabilisasi, kuat, melimpah, ramah lingkungan dan biaya produksi yang lebih rendah yang merupakan kelebihan yang dimiliki oleh serat alam. Selain itu juga terdapat kekurangan dari jenis serat ini terutama kekuatan yang tidak selalu merata.
(HUMAS)
