Makassar, umi.ac.id – Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah program resmi dari pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri No. 41 Tahun 2021 tentang RPL kemudian diatur juga pada Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi nomor 39 Tahun 2025 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Keputusan Dirjen Diktiristek No 91/E/KPT/2024 tentang Petunjuk Teknis RPL pada Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik
RPL ini sendiri memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada semua orang untuk melanjutkan pendidikan di jenjang pendidikan tinggi baik program strata 1 (S1) Strata 2 (Magister).
Pelatihan Asesor/Penilai RPL UMI angkatan I Tahun 2025 dilaksanakan di Aula Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Rabu (24/9/2025).
Koordinator Program RPL UMI Zulkifli Muhdar, SH, MH, menyebutkan, program ini dengan Aplikasi Sierra di UMI telah dimulai sejak Februari tahun 2022 oleh Fakultas Hukum (FH) UMI dan telah mewisuda 2 angkatan lulusan.
“Untuk saat ini juga telah ada beberapa prodi yang sudah menyelenggarakan RPL selain Fakultas Hukum yaitu Agroteknologi, Keperawatan, Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Akuntansi, Magister Ilmu hukum, Magister Teknik Sipil, Magister Manajemen dan Magister Kesehatan Masyarakat,” jelasnya.
Dosen FH UMI itu, melanjutkan, kegiatan peserta pelatihan asesor/penilai RPL Angkatan I tahun 2025 ini berjumlah 104 orang utudan dari dari 52 Program Studi/jurusan/bagian yang terdiri dari 40 program studi/jurusan/bagian pada Tingkat Sarjana (S1) dan 12 program studi/jurusan/bagian pada Tingkat Magister (S2).
“Dan insya Allah, kegiatan ini akan berlanjut dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan kedepannya. Pada akhirnya, kami memohon dukungan kepada Pimpinan Universitas, Yayasan Wakaf UMI dan semua pihak agar dapat bersama-sama melaksanakan program RPL ini khususnya kepada 42 program studi yang masih proses penysusunan dokumen penyelenggarakan RPL,” terangnya.
Rektor UMI Prof. Dr. H Hambali Thalib SH, MH, dalam sambutannya, menjelaskan, pelatihan Asesor yang dilakukan saat ini sangat bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada pelaksanaan RPL kedepannya di UMI. Dengan jumlah asesor 106 nantinya akan memberikan penguatan kepada proses Asesmen/Penilaian terhadap calon mahasiswa RPL.
“Pelatihan ini sangat penting salah satu tujuannya tentunya untuk menghindari adanya subjektifitas dalam penilaian oleh asesor/penilai nantinya. RPL adalah terobosan besar yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Perguruan tinggi harus responsif agar tidak tertinggal dari dinamika kebijakan nasional,” tuturnya.
Prof. Hambali menegaskan, kegiatan Ini bukan sekadar formalitas, tetapi aksi nyata untuk memberikan kesempatan lebih luas kepada masyarakat.
Program ini juga memberikan ruang bagi mereka yang sudah lama bekerja di bidang tertentu untuk memperoleh pengakuan akademik yang sesuai.
“Namun demikian, Saya mengingatkan agar pelaksanaan RPL harus menjaga integritas akademik. Prosesnya tetap melalui asesmen yang ketat,” tegas Prof. Hambali. (*)
