Makassar, umi.ac.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) menjadi salah satu perguruan tinggi tujuan dalam program Staf Mobility, semacam program studi banding bagi staf.
Staf mobility Universiti Malaya diikuti sebanyak empat orang diantarannya Nuzul Fatihin Izatil Azma, Geeta Gengatharan, Dayang Siti Khadijah Binti Awang Bujang, Muhammad Ridzwan Bin Mohd Rashid
Kunjungan mereka dimulai dari penerimaan Kantor Urusan Internasional (KUI) di lantai 6 Menara Umi. Kemudian penyambutan juga dilakukan oleh Pimpinan UMI di ruang rapat senat Rektorat lantai 9 Menara Umi, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis (14/12/2023).
Wakil Rektor I UMI Dr. Ir. H. Hanafi Ashad, ST, MT, IPM, mengungkapkan, reputasi internasional UMI telah terlihat di berbagai negara.
“Ini merupakan kebanggaan bagi UMI karena ada perguruan tinggi pertama di Malaysia yang berstatus besar dengan peringkat internasional ada pada jajaran terbaik 100 terbaik dunia atau tepatnya di peringkat 70. Mereka datang khusus melakukan studi banding,” jelasnya.
“Kita berharap semoga Ini menjadi penanda bahwa UMI adalah World Class University,” sambung alumni Fakultas Teknik (FT) UMI ini.
Semantara itu, Kepala KUI UMI Ir.Hj.Setyawati Yani,S.T.,M.T.,Ph.D.,IPM.,ASEAN Eng, menjelaskan, akan banyak manfaat yang diterima oleh UMI dari hasil Staf Mobility Universiti Malaya.
“Kita sangat beruntung menyambut mereka para Staf mobility non Akademik. Jadi anak-anak kita juga bisa belajar. Mereka akan berbagi kepada kita salah satunya adalah program internasionalisasi,” bebernya.
Salah satu staf Satu Mobility, Nuzul Fatihin Izatil Azma, mengungkapkan, pihaknya mengunjungi dan mempelajari beberapa titik dan program yang ada di UMI.
“Kami sangat menyambut dengan baik mobility program ini. Di Indonesia kami memilih hanya dua perguruan tinggi, salah satunya adalah UMI,” imbuhnya.
“Kami percaya kebudayaan Malaysia dan Indonesia hampir sama, tetapi tetap saja ada beberapa hal yang perlu dipelajari karena berb
eda,” tutupnya.
